Monday, 31 March 2014

Perekonomian Indonesia

SISTEM PEREKONOMIAN
Sistem perekonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya baik kepada individu maupun organisasi di negara tersebut. Perbedaan mendasar antara sebuah sistem ekonomi dengan sistem ekonomi lainnya adalah bagaimana cara sistem itu mengatur faktor produksinya. Dalam beberapa sistem, seorang individu boleh memiliki semua faktor produksi. Sementara dalam sistem lainnya, semua faktor tersebut di pegang oleh pemerintah. Kebanyakan sistem ekonomi di dunia berada di antara dua sistem ekstrem tersebut.
Selain faktor produksi, sistem ekonomi juga dapat dibedakan dari cara sistem tersebut mengatur produksi dan alokasi. Sebuah perekonomian terencana (planned economies) memberikan hak kepada pemerintah untuk mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi hasil produksi. Sementara pada perekonomian pasar (market economic), pasar lah yang mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi barang dan jasa melalui penawaran dan permintaan.

A.           Sistem Ekonomi Tradisional
Sistem ekonomi tradisional merupakan sistem ekonomi yang diterapkan oleh masyarakat tradisional secara turun temurun dengan hanya mengandalkan alam dan tenaga kerja. Ciri dari sistem ekonomi tradisional adalah :
1.     Teknik produksi dipelajari secara turun temurun dan bersifat sederhana
2.     Hanya sedikit menggunakan modal
3.     Pertukaran dilakukan dengan sistem barter (barang dengan barang)
4.     Belum mengenal pembagian kerja
5.     Masih terikat tradisi
6.     Tanah sebagai tumpuan kegiatan produksi dan sumber kemakmuran

Kelebihan Sistem Ekonomi Tradisional :
1.     Tidak terdapat persaingan yang tidak sehat, hubungan antar individu sangat erat
2.     Masyarakat merasa sangat aman, karena tidak ada beban berat yang harus dipikul
3.     Tidak individualistis



Kekurangan Sistem Ekonomi Tradisional :
1.     Teknologi yang digunakan masih sangat sederhana, sehingga produktivitas rendah
2.     Mutu barang hasil produksi masih rendah

B.           Sistem Ekonomi Pasar (Liberal/Bebas)
Sistem ekonomi pasar adalah suatu sistem ekonomi dimana seluruh kegiatan ekonomi mulai dari produksi, distribusi dan konsumsi diserahkan sepenuhnya kepada mekanisme pasar.
Sistem ini sesuai dengan ajaran dari Adam Smith, dalam bukunya “An InquiryInto the Nature and Causes of the Wealth of Nations.” Ciri dari sistem ekonomi pasar adalah :
1.     Setiap orang bebas memiliki barang, termasuk barang modal
2.     Setiap orang bebas menggunakan barang dan jasa yang dimilikinya
3.     Aktivitas ekonomi ditujukan untuk memperoleh laba
4.     Semua aktivitas ekonomi dilaksanakan oleh masyarakat (Swasta)
5.     Pemerintah tidak melakukan intervensi dalam pasar
6.     Persaingan dilakukan secara bebas
7.     Peranan modal sangat vital

Kelebihan Sistem Ekonomi Pasar yaitu :
1.     Menumbuhkan inisiatif dan kreasi masyarakat dalam mengatur kegiatan ekonomi
2.     Setiap individu bebas memiliki sumber-sumber produksi
3.     Munculnya persaingan untuk maju
4.     Barang yang dihasilkan bermutu tinggi
5.     Efisiensi dan efektivitas tinggi karena setiap tindakan ekonomi didasarkan atas motif mencari laba

Kekurangan Sistem Ekonomi Pasar :
1.     Sulitnya melakukan pemerataan pendapatan
2.     Cenderung terjadi eksploitasi kaum buruh oleh para pemilik modal
3.     Munculnya monopoli yang dapat merugikan masyarakat
4.     Sering terjadi gejolak dalam perekonomian

C.            Sistem Ekonomi Komando (Terpusat)
Sistem ekonomi komando adalah sistem ekonomi dimana peran pemerintah sangat dominan dan berpengaruh dalam mengendalikan perekonomian. Pada sistem ini pemerintah menentukan barang dan jasa apa yang akan diproduksi, dengan cara atau metode bagaimana barang tersebut diproduksi, serta untuk siapa barang tersebut diproduksi. Ciri dari sistem ekonomi Komando adalah :Semua alat dan sumber-sumber daya dikuasai pemerintah
1.     Hak milik perorangan tidak diakui
2.     Tidak ada individu atau kelompok yang dapat berusaha dengan bebas dalam kegiatan perekonomian
3.     Kebijakan perekonomian diatur sepenuhnya oleh pemerintah

Kelebihan Sistem Ekonomi Komando :
§  Pemerintah lebih mudah mengendalikan inflasi, pengangguran dan masalah ekonomi lainnya
§  Pasar barang dalam negeri berjalan lancar
§  Pemerintah dapat turut campur dalam hal pembentukan harga
§  Relatif mudah melakukan distribusi pendapatan
§  Jarang terjadi krisis ekonomi

Kekurangan Sistem Ekonomi Komando :
§  Mematikan inisiatif individu untuk maju
§  Sering terjadi monopoli yang merugikan masyarakat
§  Masyarakat tidak memiliki kebebasan dalam memilih sumber daya

D.           Sistem Ekonomi Campuran
Sistem ekonomi campuran merupakan dari sistem ekonomi pasar dan terpusat, dimana pemerintah dan swasta saling berinteraksi dalam memecahkan masalah ekonomi. Ciri dari sistem ekonomi campuran adalah :
§  Merupakan gabungan dari sistem ekonomi pasar dan terpusat
§  Barang modal dan sumber daya yang vital dikuasai oleh pemerintah
§  Pemerintah dapat melakukan intervensi dengan membuat peraturan, menetapkan kebijakan fiskal, moneter, membantu dan mengawasi kegiatan swasta.
§  Peran pemerintah dan sektor swasta berimbang Penerapan sistem ekonomi campuran akan mengurangi berbagai kelemahan dari sistem ekonomi pasar dan komando dan ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.



Kebaikan sistem ekonomi campuran
§  Kebebasan berusaha
§  Hak individu berdasarkan sumber produksi walaupun ada batas
§  Lebih mementingkan umum dari pada pribadi

Kelemahan sistem ekonomi campuran
§  Beban pemerintah berat dari pada beban swasta
§  Pihak swasta kurang memaksimalkan keuntungan

E.            Sistem Ekonomi Kapitalis
Sistem Ekonomi Kapitalis adalah system ekonomi yang memberikan kebebasan secara penuh kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan perekonomian. Dalam system ini pemerintah dapat ikut campur atau tidak sama sekali dalam system ekonomi ini. Ciri-Ciri Sistem Ekonomi Kapitalis :
§  Pengakuan yang luas atas hak-hak pribadi
§  Pemilikan alat-alat produksi di tangan individu
§  Inidividu bebas memilih pekerjaan/ usaha yang dipandang baik bagi dirinya.
§  Perekonomian diatur oleh mekanisme pasar
§  Pasar berfungsi memberikan “signal” kepda produsen dan konsumen dalam bentuk harga-harga.
§  Campur tangan pemerintah diusahakan sekecil mungkin. “The Invisible Hand” yang mengatur perekonomian menjadi efisien.
§  Motif yang menggerakkan perekonomian mencari laba
-Kelebihan Sistem Ekonomi Kapitalis :
1.     Lebih efisien dalam memanfaatkan sumber-sumber daya dan distribusi barang-barang.
2.     Kreativitas masyarakat menjadi tinggi karena adanya kebebasan melakukan segala hal yang terbaik dirinya.
3.     Pengawasan politik dan sosial minimal, karena tenaga waktu dan biaya yang diperlukan lebih kecil.

Kekurangan Sistem Ekonomi Kapitalis :
1.     Tidak ada persaingan sempurna. Yang ada persaingan tidak sempurna dan persaingan monopolistik.
2.     Sistem harga gagal mengalokasikan sumber-sumber secara efisien, karena adanya faktor-faktor eksternalitas  (tidak memperhitungkan yang menekan upah buruh dan lain-lain).
F.            Sistem Ekonomi Sosialis
Suatu sistem yang memberikan kebebasan yang cukup besar kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan ekonomi tetapi dengan campur tangan pemerintah. Pemerintah mengatur berbagai hal dalam ekonomi untuk menjamin kesejahteraan masyarakat. Ciri-ciri Sistem ekonomi sosialis :
§  Lebih mengutamakan kebersamaan
§  Peran pemerintah aktif
§  Sifat manusia ditentukan oleh pola produksi

Kelebihan sistem ekonomi Sosialis :
1.     Disediakannya kebutuhan pokok oleh pemerintah
2.     Kegiatan ekonomi didasarkan perencanaan negara
3.     Produksi dikelola oleh Negara

Kelemahan Sistem Ekonomi Sosialis :
1.     Sulit melakukan transaksi
2.     Membatasi kebebasan
3.     Mengabaikan pendidikan moral

Dengan penjelasan ini semoga pembaca dapat memahami Sistem Ekonomi yang ada. Setiap Sistem ekonomi memiliki keunggulan dan kelemahannya sendiri. Namun setiap negara tidak menjalankan 100% Sistem ekonomi yang ada, karena masing-masing negara mengambil kebaikan dari sistem ekonomi yang ada untuk meminimalkan dampak kerugian guna mensejahterakan negara dan rakyatnya.









Sistem Perekonomian Indonesia

1.            Perkembangan Sistem Ekonomi Sebelum Orde Baru

Sejak berdirinya negara Republik Indonesia, banyak sudah tokoh-tokoh negara pada saat itu telah merumuskan bentuk perekonomian yang tepat bagi bangsa Indonesia, baik secara individu maupun melalui diskusi kelompok. Sebagai contoh, Bung Hatta sendiri, semasa hidupnya mencetuskan ide, bahwa dasar perekonomian Indonesia yang sesuai dengan cita-cita tolong menolong adalah koperasi (Moh. Hatta dalam Sri Edi Swasono, 1985), namun bukan berarti semua kegiatan ekonomi harus dilakukan secara koperasi, pemaksaan terhadap bentuk ini justru telah melanggar dasar ekonomi koperasi.

Demikian juga dengan tokoh ekonomi Indonesia saat itu, Sumitro Djojohadikusumo, dalam pidatonya di negara Amerika tahun 1949, menegaskan bahwa yang dicita-citakan adalah ekonomi semacam campuran. Namun demikian dalam proses perkembangan berikutnya disepakitilah suatu bentuk ekonomi Pancasila yang di dalamnya mengandung unsur penting yang disebut Demokrasi Ekonomi.

2.            Sistem Perekonomian Indonesia Berdasarkan Demokrasi Pancasila

Terlepas dari sejarah yang akan menceritakan keadaan yang sesungguhnya pernah terjadi di Indonesia, maka menurut UUD’45, sistem perekonomian pancasila tercermin dalam pasal-pasal 23, 27, 33,dan 34. Sistem ekonomi yang diterapkan di Indonesia adalah Sistem Ekonomi Pancasila yang di dalamnya terkandung demokrasi ekonomi. Demokrasi ekonomi berarti bahwa kegiatan ekonomi dilakukan dari, oleh dan untuk rakyat di bawah pengawasan pemerintah.

Ciri-ciri utama sistem ekonomi Indonesia:
a)     Landasan pokok perekonomian Indonesia adalah pasal 33 UUD 1945.
b)    Demokrasi ekonomi menjadi dasar kehidupan perekonomian Indonesia dengan ciri-ciri positif Demokrasi Pancasila dipilih, karena memiliki ciriciri positif yang diantaranya adalah (Suroso, 1993) :
·        Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.
·        Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
·        Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
·        Sumber-sumber kekayaan dan keuangan negara digunakan dengan permufakatan lembaga-lembaga perwakilan rakyat, serta pengawasan terhadap kebijaksanaannya ada pada lembaga-lembaga perwakilan pula.
·        Warga negara memiliki kebebasan dalam memilih pekerjaan yang dikehendaki serta mempunyai hak akan pekerjaan dan penghidupan yang layak.
·        Hak milik perorangan diakui dan pemanfaatannya tidak boleh bertentangan dengan kepentingan masyarakat.
·        Potensi, inisiatif dan daya kreasi setiap warga dikembangkan sepenuhnya dalam batas-batas yang tidak merugikan kepentingan umum.
·        Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa ada lima ciri
utama sistem ekonomi Pancasila yaitu:
a)     Peranan dominan koperasi bersama dengan perusahaan negara dan perusahaan swasta.
b)    Manusia dipandang secara utuh, bukan semata-mata makhluk ekonomi tetapi juga makhluk sosial.
c)     Adanya kehendak sosial yang kuat ke arah egalitaririanisme atau pemerataan sosial.
d)    Prioritas utama terhadap terciptanya suatu perekonomian nasional yang tangguh.
e)     Pelaksanaan sistem desentralisasi diimbangi dengan perencanaan yang kuat sebagai pemberi arah bagi perkembangan ekonomi.

3.            Sistem Perekonomian Indonesia sangat Menentang adanya sistem Free
fight liberalism, Etatisme, dan Monopoli

Dengan demikian, di dalam perekonomian Indonesia tidak mengijinkan adanya:
a)     Free fight liberalism ialah adanya kebebasan usaha yang tidak terkendali sehingga memungkinkan terjadinya eksploitasi kaum ekonomi yang lemah. Dengan dampak semakin bertambah luasnya jurang pemisah kaya dan miskin.
b)    Etatisme yaitu keikutsertaan pemerintahan yang terlalu dominan sehingga mematikan motifasi dan kreasi dari masyarakat untuk berkembang dan bersaing secara sehat.
c)     Monopoli suatu bentuk pemusatan kekuatan ekonomi pada satu kelompok tertentu, sehingga tidak memberikan pilihan lain pada konsumen untuk tidak mengikuti ‘keinginan sang monopoli’

Pada awal perkembangan perekonomian Indonesia menganut sistem ekonomi Pancasila. Ekonomi Demokrasi, dan ‘mungkin campuran’, namun bukan berarti sistem perekonomian liberalis dan etatisme tidak pernah terjadi di Indonesia. Awal tahun 1950-an - tahun1957-an merupakan bukti sejarah adanya corak liberalis dalam perekonomian Indonesia. Demikian juga dengan sistem etatisme, pernah juga mewarnai corak perekonomian di tahun1960-an - masa orde baru. Keadaan ekonomi Indonesia antara tahun 1950 - tahun 1965-an sebenarnya telah diisi dengan beberapa program dan rencana ekonomi pemerintah. Diantara program-program tersebut adalah:
·        Program Banteng tahun 1950, yang bertujuan membantu pengusaha pribumi.
·        Program/ Sumitro Plan tahun 1951.
·        Rencana Lima Tahun Pertama, tahun 1955-1960
Namun demikian ke semua program dan rencana tersebut tidak
memberikan hasil yang berarti bagi perekonomian Indonesia.

Beberapa faktor yang menyebabkan kegagalan adalah:
·        Program-program tersebut disusun oleh tokoh-tokoh yang relatif bukan bidangnya, namun oleh tokoh politik, dengan demikian keputusankeputusan yang dibuat cenderung menitik beratkan pada masalah poitik, dan bukannya masalah ekonomi. Hal ini dapat dimengerti mengingat pada masa-masa ini kepentingan politik lebih dominan, seperti mengembalikan negara Indonesia ke negara kesatuan, usaha mengembalikan Irian Barat, menumpas pemberontakan di daerahdaerah, dan masalah politik sejenisnya.
·        Akibat lanjut dari keadaan di atas, dana negara yang seharusnya dialokasikan untuk kepentingan kegiatan ekonomi, justru dialokasikan untuk kepentingan politik dan perang.
·        Faktor berikutnya adalah, terlalu pendeknya masa kerja setiap kabinet yang dibentuk (sistem parlementer saat itu). Tercatat tidak kurang dari 13 kabinet berganti saat itu. Akibatnya program dan rencana yang telah disusun masing-masing kabinet tidak dapat dijalankan dengan tuntas, kalau tidak ingin disebut tidak sempat berjalan.
·        Disamping itu program dan rencana yang disusun kurang memperhatikan potensi dan aspirasi dari berbagai pihak. Disamping putusan individu/ pribadi, dan partai lebih dominan daripada kepentingan pemerintah dan negara.
·        Adanya kecenderungan terpengaruh untuk menggunakan sistem perekonomian yang tidak sesuai dengan kondisi masyarakat Indonesia (liberalis, 1950 – 1957) dan etatisme (1958 – 1965).

Akibat yang ditimbulkan dari sistem etatisme yang pernah ‘terjadi’ di
Indonesia pada periode tersebut dapat dilihat pada bukit-bukit
berikut:
·        Semakin rusaknya sarana-sarana produksi dan komunikasi, yang membawa dampak menurunnya nilai eksport kita.
·        Hutang luar negeri yang justru dipergunakan untuk proyek ‘Mercu Suar’.
·        Defisit anggaran negara yang makin besar, dan justru ditutup dengan mencetak uang baru, sehingga inflasi yang tinggi tidak dapat dicegah kembali. Keadaan tersebut masih dipaparkan dengan laju pertumbuhan penduduk (2,8%) yang lebih besar dari laju pertumbuhan ekonomi saat itu, yakni sebesar 2,2%.

4.            Perkembangan Sistem Ekonomi Indonesia Setelah Orde Baru

Iklim kebangsaan setelah Orde Baru menunjukkan suatu kondisi yang sangat mendukung untuk mulai dilaksanakannya sistem ekonomi yang sesungguhnya diinginkan rakyat Indonesia. Setelah melalui masa-masa penuh tantangan pada periode 1945 - 1965, semua tokoh negara yang duduk dalam pemerintahan sebagai wakil rakyat untuk kembali menempatkan sistem ekonomi kita pada nilai-nilai yang telah tersirat dalam UUD 1945.

Dengan demikian sistem demokrasi ekonomi dan sistem ekonomi Pancasila kembali satu-satunya acuan bagi pelaksanaan semua kegiatan ekonomi selanjutnya. Awal Orde Baru diwarnai dengan masa-masa rehabilitasi, perbaikan, hampir di seluruh sektor kehidupan, tidak terkecuali sektor ekonomi. Rehabilitasi ini terutama ditujukan untuk:
·        Membersihkan segala aspek kehidupan dari sisa-sisa faham dan sistem perekonomian yang lama (liberal/ kapitalis dan etatisme/ komunis).
·        Menurunkan dan mengendalikan laju inflasi yang saat itu sangat tinggi, yang berakibat terhambatnya proses penyembuhan dan peningkatan kegiatan ekonomi secara umum.

Tercatat bahwa :
Tingkat inflasi tahun 1966 sebesar 650%
Tingkat inflasi tahun 1967 sebesar 120%
Tingkat inflasi tahun 1968 sebesar 85%
Tingkat inflasi tahun 1969 sebesar 9,9%
Dari data di atas, menjadi jelas, mengapa rencana pembangunan lima tahun pertama (REPELITA I) baru dimulai pada tahun 1969. Sejak bergulirnya reformasi 1998, di Indonesia mulai dikembangkan sistem ekonomi kerakyatan, di mana rakyat memegang peranan sebagai pelaku utama namun kegiatan ekonomi lebiih banyak didasarkan pada mekanisme pasar. Pemerintah mempunyai hak untuk melakukan koreksi pada ketidaksempurnaan dan ketidakseimbangan pasar.




Ciri-ciri ekonomi kerakyatan diantaranya adalah sebagai berikut :
·        Berkeadilan dengan prinsip persaingan sehat
·        Memperhatikan pertumbuhan ekonomi, kepentingan sosial, dan nilai keadilan serta kualitas hidup
·        Mewujudkan pembangungan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan
·        Menjamin kesempatan bekerja dan berusaha
·        Memperlakukan seluruh rakyat secara adil


1 comment:

  1. Casino Review & Bonus Code 2021 - JetBlue US - JT Hub
    Casino Bonus Code · Slots; Blackjack; Roulette; Poker; Poker; Roulette · 오산 출장샵 Poker · 영천 출장샵 Poker. 시흥 출장안마 Conclusion. Casino has a great welcome bonus package and an easy  대전광역 출장안마 Rating: 4.2 김포 출장샵 · ‎Review by JT Hub

    ReplyDelete