Wednesday, 22 January 2014

Manfaat Pendidikan Seni di Tingkat SMA

BAB I
SEJARAH SENI
Setiap manusia sudah mengenal namanya seni dan ini sudah diterapkan di dalam kehidupan kita sehari-hari. Seni juga sudah menjadi suatu kebutuhan manusia dan sebenarnya sudah ada di dalam diri manusia tersebut, mungkin tanpa disadari alam semesta ini juga terciptakan dari unsur seni dan Tuhan juga memberikan sifat seni pada setiap makhluk ciptaanNya sehingga seni pun dapat dikaitkan dengan hal spiritual atau religi dalam suatu unsur kebudayaan. Namun seni itu berupa ekspresi manusia yang berunsurkan keindahan yang diungkapkan melalui suatu media yang bersifat nyata dan dapat dinikmati oleh panca indera manusia.
Awal mula seni yaitu dari Manusia purba yang hidup kira-kira 10.000 sampai 60.000 tahun yang lalu meninggalkan bekas atau goresan barang yang seni di gua-gua Perancis Selatan, Spanyol, dan Maroko. Di Indonesia pun juga mempunyai barang peninggalan seni di daerah Sulawesi Selatan yaitu terdapat lukisan atau gambar cap tangan, babi, ikan, perahu, dan manusia. Lukisan yang terdapat pada dinding gua bukan sekedar lukisan biasa, karena lukisan tersebut diselimuti suasana sacral dan religious.

Dimulai dengan pembentukan sebuah tempat dimana manusia tinggal. Pada jaman dulu dimana kebutuhan dasar manusia terhadap tempat tinggal hanya dipengaruhi oleh cuaca dan alam sekitarnya, mungkin belum terlintas untuk berpikir keindahan karena pada jaman itu hal yang sangat mempengaruhi kebutuhan hanyalah bagaimana mereka dapat selamat dari keadaaan cuaca buruk dan binatang buas. Dengan perjalanan waktu dimana kehidupan mulai meningkat kepada kebutuhan lain selain dua hal diatas, manusia mulai memikirkan keindahan yang dapat dilihat dari bentuk bentuk geometris dan lekukan lekukan pada benda benda pakai seperti pegangan pisau dan beberapa alat rumah tangga.
Sampai pada kemajuan yang sangat dramatis dimana ditemukannya rumus rumus mathematis yang dapat menirukan bentuk bentuk alam kedalam bentuk yang dapat diukur, membuat kebutuhan akan keindahan menjadi lebih utama apalagi ketika sebuah kerajaan mulai memperlihatkan kekuasaannya, keindahan menjadi ukuran tingkat kehidupan sosial saat itu.
Sejarah seni dimulai dari saat manusia mulai berpikir akan nilai nilai tambah bagi kehidupan spirituilnya. Disana sering terdapat benda – benda istimewa yang memberikan kekuatan spirituil dibentuk dengan sangat memikirkan keindahan, sehingga diperlukan keahlian khusus didalam membuatnya.
Sudah barang tentu orang yang diberikan tugas membuat bukan orang sembarangan tetapi orang yang ditunjuk masyarakat karena keistimewaannya dan kemampuan spirituilnya. Kegiatan spirituil merupakan kegiatan utama bagi peradaban manusia ketika mereka menyadari adanya kekuatan ghaib yang menguasai kehidupan mereka. Dengan segala kekuatan hati mereka berusaha menyentuh kekuatan itu melalui upacara upacara spirituil dengan berharap kehidupan dilindungi dan menjadi lebih baik. Spirituil adalah kebutuhan dasar manusia karena menyentuh jiwa yang memakai raga untuk menjalankan kehidupan didunia yang berarti setiap jiwa yang berada didunia ini akan selalu ingin mendekatkan dirinya pada sebuah kekuatan alam yang sangat diyakini akan memberikan kehidupan yang diinginkan.
Ada semacam rasa yang tidak dapat dianalisa oleh siapapun karena rasa itu telah ada dari sejak manusia menghuni bumi dan apabila kita mengatakan bahwa ini merupakan ciptaan Yang Maha Kuasa maka hal ini berarti segala hal yang menyangkut rasa merupakan salah satu kehidupan yang diciptakan olehNya pada diri manusia dengan segala kelengkapannya. “Dimana kita dapat merasa, disitulah kita hidup.”
Kalimat sederhana tetapi mempunyai makna yang kuat dimana rasa sangat mendominasi kehidupan manusia didunia ini. Sebagai ungkapan dari setiap perasaan yang timbul, manusia berbuat bermacam cara agar orang lain dapat merasakannya ataupun sekedar mengetahui. Ada semacam kekuatan naluri dimana rasa keindahan sudah berada didalam jiwa manusia begitu dia mengisi sebuah janin didalam kandungan dan hal ini akan dapat dirasakan ketika manusia memulai kehidupannya dan akan selalu berperan penting didalam mengisi segala sisi kegiatannya.
Untuk mengkomunikasikan gagasan atau pengalaman, mempertahankan hidup, dan untuk persembahan/ religious itu yang mendorong orang-orang untuk menciptakan seni. Seni berasal dari hasil budi daya atau cipta, rasa, karsa manusia, untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Seni juga merupakan hasil ekspresi manusia yang diwujudkan dalam bentuk karya kreatif untuk memberikan kesan Estetik atau harmonisasi dari Artistik atau daya tarik.
Sejarah seni di Indonesia membentangkan jalan panjang yang selalu menarik untuk ditapaki kembali. Setiap era yang pernah terjadi di Indonesia memberikan corak tersendiri yang berbeda dengan era-era lainnya. Sejarah panjang seni di Indonesia telah dimulai jauh  sejak zaman prasejarah hingga zaman modern kini. Dan hingga kini, catatan panjang seni di Indonesia masih terus berkembang. Indonesia merupakan negara kepulauan yang kaya dengan beragam suku, agama dan budaya yang tersebar diseluruh gugusan pulau-pulau dari sabang sampai merauke. Setiap suku memiliki seni dan budayanya masing-masing yang menunjukkan keanekaragaman dan kekayaan budaya yang luar biasa, disamping kekayaan alam yang sangat melimpah.  
Kekayaan sumber manusia, budaya dan alam ini merupakan suatu potensi yang sangat besar untuk bisa diapresiasikan dan dikembangkan kepada generasi muda Indonesia sebagai generasi penerus bangsa. Dengan demikian, kebudayaan lokal tersebut dapat tumbuh dan berkembang, Dan kekayaan budaya tersebut sarat dengan simbol-simbol yang mengandung kearifan lokal.











BAB II
PENGERTIAN SENI
Seni berasal dari kata sani (Sanskerta) yang berarti pemujaan, persembahan, dan pelayanan. Kata tersebut berkaitan erat dengan upacara keagamaan yang disebut kesenian. Menurut Padmapusphita, kata seni berasal dari bahsa Belanda “genie” dalam bahasa Latin disebut “genius”, artinya kemampuan luar biasa yang dibawa sejak lahir, menurut kajian ilmu di eropa mengatakan “ART” yang berarti artivisual yaitu adalah suatu media yang melakukan suatu kegiatan tertentu. Seiring dengan perkembangan waktu, banyak defenisi seni diungkapkan oleh beberapa ahli. Berikut ini diuraikan beberapa definisi seni menurut para ahlinya :
1.      Menurut Aristoteles
“ Seni adalah peniruan terhadap alam tetapi sifatnya harus ideal ”
2.      Menurut Plato dan Rousseau
“ Seni adalah hasil peniruan alam dengan segala seginya “
3.      Everyman Encyklopedia
“ Seni adalah segala sesuatu yang dilakukan orang, bukan atas dorongan kebutuhan pokoknya, melainkan karena kehendak kemewahan, kenikmatan, ataupun kebutuhan spiritual “
4.      Ensiklopedi Indonesia
“ Seni merupakan ciptaan segala hal karena keindahannya orang senang melihat atau mendengarkannya “
5.      Ki Hajar Dewantara
“ Seni adalah perbuatan manusia yang timbul dari hidupnya, perasaan, dan bersifat indah sehingga dapat menggetarkan jiwa perasaan manusia “
6.      Akhdiat Karta Miharja
“ Seni adalah kegiatan rohani manusia yang merefleksikan kenyataan dalam suatu karya, bentuk, dan isinya mempunyai daya untuk membangkitkan pengalaman tertentu dalam alam rohani “
7.      Prof. Drs. Suwaji Bastomi
“ Seni adalah aktivitas batin dengan pengalaman estetis yang dinyatakan dalam bentuk agung, mempunyai daya untuk membangkitkan rasa takjub dan haru.
8.      Drs. Sudarmaji
“  Seni adalah segala manifestasi batin dan pengalaman estetis dengan menggunakan media garis, bidang, warna, tekstur, volume, dan gelap terang “
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa seni merupakan hasil aktivitas batin yang direfleksikan dalam bentuk karya yang dapat membangkitkan perasaan orang lain. Dalam pengertian ini yang termasuk seni adalah kegiatan yang menghasilkan karya indah. Namun definisi umumnya seni adalah segala macam keindahan yang diciptakan oleh manusia.
Seni pada mulanya adalah proses dari manusia, dan oleh karena itu merupakan sinonim dari ilmu. Pada saat sekarang ini, seni bisa dilihat dalam intisari ekspresi dari kreatifitas manusia. Seni sangat sulit untuk dijelaskan dan juga sulit untuk di nilai, bahwa masing-masing individu artis memilih sendiri peraturan dan parameter yang menuntunnya atau kerjaannya, masih bisa dikatakan bahwa seni adalah proses dan produk dari memilih medium, dan suatu set peraturan untuk penggunaan medium itu, dan suatu set nilai-nilai yang menentukan apa yang pantas dikirimkan dengan ekspresi lewat medium itu, untuk menyampaikan baik kepercayaan, gagasan, sensasi, atau perasaan dengan cara seefektif mungkin untuk medium itu.
Sekalipun demikian, banyak seniman mendapat pengaruh  dari orang lain masa lalu, dan juga beberapa garis pedoman sudah muncul untuk mengungkap gagasan tertentu lewat simbolisme.



BAB III
MACAM – MACAM SENI
Karakteristik seni terbagi menjadi tiga macam, yaitu :
1.    Seni Murni (pure art), yang diciptakan untuk seni itu sendiri yakni untuk mengejar bentuk keindahan semata. Seni murni itu lebih bersifat ekspresif.
2.    Seni terap (applied art), diciptakan untuk kegunaan dan kebutuhan hidup. Mengacu terhadap benda-benda yang digunakan manusia sehari-hari.
3.    Seni untuk religi dan kebutuhan praktis (kriya), wujud awal seni kriya lebih ditunjukkan sebagai seni pakai (terapan), praktek seni kriya pada awalnya bertujuan untuk membuat barang-barang fungsional, baik ditujukan untuk kepentingan keagamaan atau kebutuhan praktis dalam kehidupan manusia.
Cabang-cabang Seni ada lima, yaitu :
1.         Seni Rupa
Seni Rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan. Kesan ini diciptakan dengan mengolah konsep garis, bidang, bentuk, volume, warna, tekstur, dan pencahayaan dengan acuan estetika.
Seni rupa dibedajan ke dalam 3 kategori, yaitu  seni rupa murni atau seni murni, kriya, dan desain. Seni rupa murni mengacu kepada karya-karya yang hanya untuk tujuan pemuasan eksresi pribadi, sementara kriya dan desain lebih menitikberatkan fungsi dan kemudahan produksi. Secara kasar terjemahan seni rupa di dalam Bahasa Inggris adalah fine art. Namun sesuai perkembangan dunia seni modern, istilah fine art menjadi lenih spesifik kepada pengertian seni rupa murni untuk kemudian menggabungkannya dengan desain dan kriya ke dalam bahasa visual art.

Bidang-bidang seni rupa, yaitu : Pertama, Seni Rupa Murni adalah seni rupa yang lebih mengutamakan nilai seni dari pada nilai pakainya. Contohnya : Seni Lukis dan Seni Grafis. Kedua, Seni Rupa terapan adalah Seni Rupa yang lebih mengutamakan nilai pakainya dari pada nilai seninya. Contohnya : Anyaman, Hiasan Dinding, dan Gelas Cantik. Ketiga, Seni Kriya adalah seni yang cara membuatnya di dominasi oleh keterampilan tangan.

Unsur-unsur yang menjadi dasar karya seni rupa antara lain adalah titik, garis, bidang, bentuk, ruang, warna, tekstur, dan gelap terang. Terdapat beberapa prinsip dalam menyusun komposisi suatu bentuk karya seni rupa, yaitu : Kesatuan (Unity), Keselarasan (Harmony), Penekanan(Kontras), Irama(Rythm), Gradasi, Proporsi, Keserasian, Komposisi, Keseimbangan, dan Aksentuasi.

2.         Seni Lukis
Seni lukis adalah sebuah pengembangan dari menggambar. Melukis adalah kegiatan mengolah medium dua dimensi atau permukaan dari objek tiga dimensi untuk mendapat kesan tertentu, dengan melibatkan ekspresi, emosi, dan gagasan pencipta secara penuh. Sebuah lukisan membutuhkan konsep tutur yang subyektif, yaitu harus dapat menterjemahkan apa yang ada dalam obyek, tema atau gagasan secara representatif. Di sini ekspresi pelukis seolah-olah menjadi pendorong utama, sedangkan bentuk, corak dan Pengertian warna merupakan hasil akibat ekspresi tadi.  Sebagai kata benda ia berarti pewarnaan, yang kemudian berkembang menjadi segala macam kekriaan yang artistik. Cilpacastra yang banyak disebut-sebut dalam pelajaran sejarah kesenian, adalah buku atau pedoman bagi para cilpin, yaitu tukang, termasuk di dalamnya apa yang sekarang disebut seniman.

Berikut ini adalah aliran seni lukis, yaitu Surrealisme, Kubisme, Romantisme, dan Abstraksi.

3.         Seni Tari
Tari adalah keindahan ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan berbentuk gerak tubuh yang diperhalus melalui estetika. Unsur utama yang paling pokok dalam tari adalah gerak tubuh yang sama sekali lepas dari unsur ruang, waktu, dan tenaga.

Unsur-unsur dari seni tari adalah :
a.       Gerak terdiri dari watak/murni, maknawi, refleks,spontan
b.      Iringan terdiri dari iringan internal dan iringan eksternal
c.       Tata rias dan Busana
d.      Tema
e.       Tempat dan Panggung
f.       Ide
g.      Harmoni
h.      Irama
Unsur penilaian dari seni tari yaitu : Wiraga, Wirama, dan Wirasa. Contoh dari seni tari adalah : tari tradisional dan tari modern.

4.         Seni Musik
Musik adalah bunyi yang diterima oleh individu dan berbeda-beda berdasarkan sejarah, lokasi, budaya dan selera seseorang. Definisi mengenai musik juga bermacam-macam, yaitu : bunyi atau kesan terhadap sesuatu yang ditangkap oleh indera pendengar, suatu karya seni dengan segenap unsur pokok dan pendukungnya, dan segala bunyi yang dihasilkan secara sengaja oleh seseorang atau kumpulan dan disajikan sebagai musik. Jadi, pengertian dari Seni Musik itu sendiri adalah kesenian yang berupa bunyi atau kesan terhadap sesuatu yang ditangkap oleh indera pendengar, dan sebagai karya seni dengan segenap unsur pokok dan pendukungnya.

Di dalam seni musik terdapat 2 (dua) unsur yaitu : Vokal dan Instrument. Vokal adalah alunan nada-nada yang keluar dari suara manusia. Instrument adalah nada-nada yang keluar dari alat musik yang digunakan. Suara manusia ada 5 (lima), yaitu : Sopran (suara tinggi wanita), Messo (suara sedang wanita), Alto (suara rendah wanita), Tenor (suara tinggi pria), Bariton (suara sedang pria), dan Bas (suara rendah pria).

5.         Seni Sastra
Seni Sastra adalah hasil budaya yang dapat di artikan sebagai bentuk upaya manusia untuk mengungkapkan gagasannya melalui bahasa yang lahir dari perasaan dan pemikiran. Ada beberapa unsur batasan yang selalu disebut untuk unsur-unsur itu adalah isi sastra berupa pikiran, perasaan, pengalaman, ide-ide, semangat kepercayaan dan lain-lain.

Ekspresi atau ungkapan adalah upaya untuk mengeluarkan seseuatu dalam diri manusia. Bentuk diri manusia dapat diekspresikan keluar, dalam berbagai bentuk, sebab tanpa bentuk tidak akan mungkin isi tadi disampaikan pada orang lain. Ciri khas pengungkapan bentuk pada sastra adalah bahasa. Bahasa adalah bahan utama untuk mewujudkan ungkapan pribadi di dalam suatu bentuk yang indah.

6.         Seni Teater
Seni Teater adalah seni yang kompleks, artinya dapat bekerja sama dengan cabang seni lainnya. Di Indonesia mempunyai dua teater, diantara adalah :
a.       Teater tradisional
Teater tradisional adalah bentuk pertunjukan yang pesertanya dari daerah setempat karena terkondisi dengan adat istiadat, sosial masyarakat dan struktur geografis masing-masing daerah. Contoh : Ketoprak dari Yogyakarta, Ludruk dari Surabaya, Wayang orang dari Jawa tengah/Yogyakarta, dan Lenong dari Betawi. Ciri-ciri teater tradisional yaitu pementasan panggung terbuka, pementasan sederhana, ceritanya turun temurun.
b.      Teater Modern
Teater modern adalah cerita yang bahannya dari kejadian-kejadian sehari-hari, atau karya sastra. Contoh : Drama, Teater, Sinetron, Film. Ciri-ciri teater modern yaitu panggung tertata, ada pengaturan jalan cerita, dan tempat panggung tertutup.
Unsur-unsur Teater antara lain :
a.       Naskah/Skenario
Naskah/Skenario berisi kisah dengan nama tokoh dan dialog yang diucapkan.
b.      Skenario
Skenario merupakan naskah drama (besar) atau film yang isinya lengkap, seperti : keadaan, properti, nama tokoh, karakter, petunjuk akting dan sebagainya. Tujuan dari naskah/skenario untuk sutradara agar penyajianya lebih realistis.
c.       Pemain/Pemeran/Tokoh
Pemain merupakan orang yang memeragakan tokoh tertentu. Pada film/sinetron  biasa disebut aktris/aktor.
Macam-macam peran :
-          Peran utama
-          Peran pembantu
-          Peran tambahan/figuran
d.      Sutradara
Sutradara merupakan orang yang memimpin dan mengatur sebuah teknik pembuatan atau pementasan teater/drama/film/sinetron.
e.       Properti
Properti merupakan sebuah perlengkapan yang diperlukan dalam pementasan drama atau pementasan teater/drama/film/sinetron.
f.       Penataan
Seluruh pekerja yang terkait dengan pendukung pementasan teater, antara lain :
-          Tata rias
-          Tata busana
-          Tata lampu
-          Tata suara
g.      Penonton
Pentonton adalah unsur dari pementasan drama/teater/sandiwara/film karena sebagai saksi dari hasil kerabat kerja yang terlibat dalam sebuah pementasan teater. Penonton sebagai evaluator yang mengapresiasi dan menilai hasil karya seni yang dipentaskan. Bentuk karya seni akan sia-sia jika tidak memiliki penikmat karya. Pada setiap pementasan seni pasti ada penonton. Penonton menonton untuk menghibur hatinya dan bagi senimannya bisa sebagai evaluator dari karyanya.

7.         Seni Berwawasan Teknologi
Pertumbuhan perkembangan ilmu pengetahuan secara signifikan mampu mengadopsi berbagai penerapan pengetahuan ke dalam munculnya cabang pengetahuan baru. Salah satu reformasi di bidang pengetahuan yang berhubungan dengan seni adalah munculnya cabang seni berhubungan dengan pemanfaatan alat-alat canggih.

Cabang pengetahuan seni yang berhubungan dengan pemanfaatan teknologi adalah munculnya cabang seni, seperti seni peran (khususnys sinetron), pendokumentasian (sinema), audio-visual (keproduseran) dan lain-lain. Wahana penjajagan pengetahuan di bidang yang berhubungan dengan pemanfaatan alat-alat canggih tersebut memunculkan garapan pengetahuan di bidang seni peran dan adaptasinya. Munculnya cabang seni berwawasan teknologi menjadi pertanda bahwa wahana pengembangan seni dan pengetahuan kesenian dalam kaitannya dengan wawasan teknologi mampu mengadaptasikan pengetahuan baru sebagai wadah penuangan bakat-bakat seni berhubungan dengan penggunaan alat-alat canggih.

Kesenian sebagai sebuah metodologi memperkenalkan seseorang memahami obyek ke dalam permasalahan-permasalahan yang dikaitkan dengan pekerjaan seni dan bersosialisasi. Dengan imajinasi, seseorang yang mempelajari seni dapat berangan-angan terutama dalam menemukan hal baru, menciptakan hal baru, serta memodivikasi berbagai temuan yang sudah ada ke bentuk baru sebagai representasi sesuatu yang telah lama ada.

Cabang-cabang kesenian seperti telah disebut di atas merupakan kekuatan dasar yang sangat efektif untuk mendatangkan inspirasi bagi banyak orang. Imajinasi seseorang yang belajar kesenian dapat dikembangkan secara lebih luas dengan meningkatkan dan mengembangkan bahasa gerak, rupa, bunyi, dan suara untuk tetap tumbuh dan berkembang menurut tingkat dan reputasi bahasa tubuh, bahasa gerak, serta bahasa bunyi dikombinasikan dengan pendekatan psikologis.

BAB IV
TUJUAN DAN FUNGSI SENI

Manusia sudah dapat memahami seni sejak zaman purba dahulu, kegunaan seni dulu sebagai penyampaian komunikasi berupa gambar legiatan manusia purba. Ketika itu yang di gambar melalui media dinding goa berupa torehan-torehan pada dinding dengan menggunakan warna yang menggambarkan kehidupan manusia purba. Seni digunakan juga sebagai pemujaan antara alam dan makhluk nya sehingga seni di kaitkan sebagai hal magis dalam suatu kultur namnun beda halnya dengan seni di zaman modern yang sudah berkembang pesat dari nilai fungsinya.
Seni pada zaman saat sekarang ini bersifat individu, demi untuk kepuasan diri atau mengekspresikan sesuatu hal tertentu dan bersifat komersil. Beda hal nya dengan seni yang terdahulu karena seni pada saat itu hanya untuk sesama sebagai alat komunikasi antara satu dengan yang lainnya. Seni modern juga berpengaruh terhadap penggunaannya yang dahulunya media penggunaan berupa kanvas atau kertas sekarang menggunakan media elektronik atau digital. Hal ini membuat banyak lahir nya teknik baru dalam seni kontemporer. Hal ini juga mengubah cara pikir seniman/artis yang dahulunya suatu karya sebagai ekspresi diri dan sekarang karya sudah sebagai pendapatan diri sendiri.
Seseorang yang menciptakan karya seni dengan tujuan meningkatkan kualitas kehidupan zamannya semhingga memiliki arti penting bagi generasi berikutnya. Di beberapa negara, pencapaian tersebut terlihat dari hadirnya karya besar bidang seni rupa dan terciptanya budaya benda yang menjadi simbol kemajuan peradaban umat manusia sekarang.

1.    Seni sebagai Alat Pemenuhan Kebutuhan Individu
Kebutuhan individu dibagi menjadi dua, yaitu kebutuhan fisik dan kebutuhan emosional.
a.    Seni sebagai alat pemenuhan kebutuhan fisik
Secara fisik, manusia adalah makhluk lemah dibandingkan dengan makhluk lain. Manusia sejak lahir memerlukan perlindungan khusus dari gangguan alam, seperti dari gangguan binatang dan gangguan cuaca. Semua keperluan tersebut berkembang dari yang sangat sederhana sampai kepada yang lebih sempurna. Begiti seterusnyahingga manusia disebut makhluk berbudaya. Untuk memenuhi kebutuhan fisik itu, seniman sangat berperan. Mereka menciptakan bentuk-bentuk yang enak dipandang dan ini merupakan kenikmatan. Pencipta bentuk-bentuk baru untuk benda pakai disebut desainer dan hasilnya disebut desain.
b.    Seni sebagai pemenuhan kebutuhan emosional

Manusia dalam hidupnya selalu dikejar-kejar oleh kebutuhan untuk bernafas, makan, minum, dan masih banyak lagi contoh-contoh lainnya yang menuntut untuk segera dipenuhi. Jika tidak, akan memiliki efek samping sampai taraf yang membahayakan. Apakah emosi merupakan tuntutan yang perlu dipenuhi? Jawaban yang pasti dapat kita lihat dalam kehidupan sehari-hari.
Emosi adalah luapan perasaan yang berupa kegembiraan, kemarahan, kesedihan, atau keharuan. Dalam seni, luapan perasaan bisa disebut sebagai ekspresi. Pelukis berekspresi dalam bentuk lukisan, penyair dalam puisi, komponis dalam bentuk lagu, dan koreografer dalam bentuk tarian. Dengan demikian kebutuhan emosional bagi seniman adalah seni. Mereka berekspresi secara aktif, sedangkan penikmat karya seni yang bukan seniman berekspresi pasif.

2.    Fungsi Sosial Seni
Manusia adalah makhluk sosial yang juga mementingkan orang lain selain dirinya dalam hidup bermasyarakat. Maka seni pun bermakna sosial. Pengertian sosial adalah manusia berhubungan satu sama lainnya. Karya seni berfungsi sosial juka karya seni itu berhubungan dengan orang lain.
a.       Seni sebagai media penerangan
Seni adalah salah satu cara yang paling ampuh untuk membuat mengerti pihal lain, karena setiap orang pada dasarnya suka terhadap hiburan yang menyenangkan. Oleh karena itu, hampir setiap program pemerintah atau perusahaan selalu memakai seni sebagai alat, misalnya : poster.
b.      Seni sebagai media pendidikan
Upaya pendidikan yang sudah umum dilakukan agar menyenangkan adalah seni. Di sekolah, permainan drama dapat diaplikasikan dalam pelajaran sejarah, menyanyi dan bermain musik dipakai untuk memperhalus perasaan. Sedangkan pendidikan nonformal dapat dilakukan oleh pemerintah melalui film, lagu, atau wayang.
c.       Seni sebagai media agama
Tidak ada suatu agama pun yang tidak memiliki nilai seni. Membaca Al-Quran, kaligrafi, nanyian rohani, nasyid, marawis, arsitektur masjid adalah sebgai seni yang berhubungan dengan agama/ media dakwah.
d.      Seni sebagai media hiburan
Berekspresi merupakan peluapan perasaan atau emosi. Peluapan emosi yang menyenangkan dinamakan hiburan. Seorang seniman akan terhibur ketika berkaya dan akan lebih merasa terhibur jika karyanya dinyatakan berhasil. Demikian pula seseorang akan terhibur dengan mendengarkan musik, terhibur setelah mendengar film yang bagus, terhibur setelah melihat lukisan yang menyentuh perasaannya. Dan semuanya kembali kepada sejauh mana apresiasi seseorang terhadap karya seni.

3.    Seni sebagai Alat Ekspresi
Fungsi seni sebagai alat ekspresi merupakan fungsi yang utama dari kehadirannya. Pernah dalam suatu masa, fungsi ini merupakan fungsi yang sangat ditonjolkan, bahkan mutlak, tidak dapat dicampuri oleh fungsi-fungsi yang lain. Seakan-akan merupakan hal yang tabu bilamana seni itu dicampuri dengan soal dan masalah lain.
Seni sebagai satu-satunya alat untuk mengekspresikan isi hati seniman, agar dapat diterima oleh masyarakat penikmat, sejak kelahirannya yang pertama hingga sekarang mengalami perkembangan. Dari mula-mula yang primitif hingga sekarang seni modern. Namun fungsi utama ini tetap tidak pernah berubah, semakin terampik dan berbakat seorang seniman menggunakan seni untuk mengekspresikan isi hatinya, semakin tinggi dan bermutu seni yang ia hasilkan dan semakin besar pula nama seniman itu. banyak nama-nama besar, baik dalam bidang seni rupa, musik, tari, karawitan, pedalangan maupun sastra, yang merupakan seniman dengan ketrampilan dan bakatnya dalam mengekspresikan jiwanya melalui seni.
Manusia mengenal berbagai alat ekspresi. Alat ekspresi yang mengandung unsur artistik itu adalah seni sedangkan yang tidak mengandung dan mengutamakan unsur artistik adalah non seni. Berbagai alat ekspresi itu pada dasarnya adalah isyarat. Isyarat itu dapat menggunakan badan atau diri manusia itu sendiri dan isyarat yang menggunakan peralatan.
Adapun isyarat-isyarat yang menggunakan badan manusia itu sendiri misalnya dengan mengeluarkan suara seperti bersiul, berteriak, berkata. Dengan menggerakkan badan seperti melambai, menggeleng, menginjak-injakkan kaki dan menari. Isyarat yang menggunakan alat misalnya memukul-mukul sesuatu, meniup sesuatu dan sebagainya. Apabila sarana-sarana ekspresi itu disertai unsur artistik maka terjadilah seni, misalnya berkata yang disertai unsur artistik akan menjadi sastra, baik secara tertulis maupun diucapkan. Berbunyi yang disertai dengan unsur artistik akan melahirkan musik dan nyanyi. Gerakan yang disertai unsur artistik akan melahirkan tari.

4.    Seni sebagai Sumber Mata Pencaharian
Semula seni hanya berfungsi sebagai alat ekspresi seniman. Kehidupan seniman menyatu dengan kehidupan masyarakat sekitarnya. Atau dapat dikatakan bahwa seni hanya sebagai kegiatan sambilan saja dan merupakan bagian dari kegiatan agama. Untuk pemujaan terhadap dewa-dewa, diucapkan mantra-mantra yang kadang kala harus diiringi dengan bunyi-bunyian dengan irama yang tertentu (awal dari musik). Selanjutnya mantra tersebut juga kadang-kadang diikuti pula oleh gerakan badan atau anggota badan dengan irama dan sikap tertentu pula (awal dari seni tari). Contoh seperti tersebut di atas masih dapat kita saksikan di pulau Bali sampai sekarang. Dengan semakin majunya perkembangan masyarakat, dan terjadinya pembagian pekerjaan dan keahlian di masyarakat. Maka seniman yang sudah mulai memilih tugas kemasyarakatannya di bidang kesenian harus mampu hidup dengan seninya.
Hal itu sesuai pula dengan perkembagan masyarakat dimaka kesenian sekarang tidak saja diperlukan dalam kegiatan-kegiatan keagamaan, tetapi juga diperlukan dalam kegiatan hiburan di masyarakat. Lahirlah seniman profesional, yaitu seniman yang mencurahkan seluruh hidupnya dalam kesenian. Dan seni harus mampu mendukung kehidupan seniman itu dengan keluarganya. Saat sekarang ini jabatan seniman di Indonesia merupakan jabatan yang masih langka, yaitu jabatan yang masih jarang ditemukan. Hal ini terjadi karena untuk menjadi seorang seniman diperlukan bakat yang khusus, sehingga tidak banyak ditemukan orang yang akan menjadi seniman. Lembaga pendidikan yang menangani masalah seni masih sedikit. Disamping itu yang merupakan sebab paling utama adalah ketidak yakinan para orang tua terhadap jabatan seniman sebagai sumber mata pencaharian hidup, sehingga tidak jarang para orang tua menjadi perintang anak yang berbakat di bidang seni yang ingin menerjunkan dirinya dalam dunia seni.
Masa depan kehidupan seni di Indonesia dewasa ini cukup menggembirakan dan dapat dikatakan cukup cerah. Berkat semakin majunya perkembangan ekonomi bangsa Indonesia, yang diakibatkan oleh adanya pembangunan-pembangunan yang diadakan di segala bidang kehidupan akan membawa kemakmuran dan kesejahteraan bangsa. Seni mengalami tingkat kemakmuran yang tinggi, dengan semakin makmurnya bangsa Indonesia maka kebutuhan akan seni semakin besar. Jumlah seniman yang sedikit itu belum mampu mencukupi permintaan dari para penikmat seni. Oleh karena itu kebutuhan akan adanya seniman/seniwati pada masa yang akan datang akan semakin besar. Masalahnya terletak pada sang seniman itu sendiri. Mampukan mereka berkarya sehingga dapat memenuhi kebutuhan seluruh masyarakat untuk masa yang akan datang. Mampukah mereka menyajikan karya-karya yang bermutu sehingga dapat sesuai dengan selera serta gejolak seni masyarakat. Untuk itu diperlukan ketrampilan berolah seni, yang harus pula diikuti dengan ketrampilan mengelola (manajemen) di bidang penyelenggaraan seni.

5.    Seni sebagai Sarana Hiburan
Menusia selalu diliputi kebutuhan-kebutuhan hidup. Kebutuhan itu dapat dibedakan atas kebutuhan yang bersifat jasmaniah (material) dan kebutuhan yang bersipat rohaniah (idial). Kebutuhan jasmaniah yang pokok (primer) yaitu makanan (pangan), pakaian (sandang) dan perumahan (papan). Sedangkan kebutuhan jasmaniah yang sedua (sekunder) adalah segala sesuatu yang dapat membuat hidup ini lebih nikmat (senang). Adapun kebutuhan rohaniah, misalnya menuntut ilmu, hiburan, penghargaan dan sebagainya.
Ada pula orang yang mengatakan bahwa kebutuhan primer (pokok) manusia itu adalah keselamatan. Segala keperluan bertujuan agar hidupnya selamat, tidak mati. Jadi misalnya agar tidak mati harus makan, seadanya asal makan. Baru sesudah selamat, kita mencari kesenangan. Setelah dapat makan, pasti berusaha agar makanan itu lebih enak, lebih nikmat, yang semula asal makan sekarang makan yang enak.
Makan yang enak tadi merupakan kebutuhan kedua (sekunder). Dalam rangka memenuhi kebutuhan sekunder inilah seni memegang peranan utama. Atau dapat dikatakan seni adalah untuk memenuhi kebutuhan kedua dari manusia, misalnya kebutuhan primer adalah makan, lahirlah kebutuhan sekunder yaitu seni makanan. Jika kebutuhan primer adalah pakaian, kebutuhan sekunder melahirkan seni berpakaian (model). Dan jika kebutuhan primer adalah tempat berteduh, kebutuhan sekunder melahirkan seni bangunan (arsitektur). Jika kebutuhan primer adalah hidup, maka kebutuhan sekunder adalah hiburan dan melahirkan seni pertunjukan. Untuk memenuhi kebutuhan terhadap kesenangan inilah seni merupakan kebutuhan pokoknya atau apabila dibalik, seni itu berfungsi untuk memenuhi kebutuhan manusia akan kesenangan atau kenikmatan.
Dalam mencari hiburan untuk memenuhi seleranya akan kesenangan itu, manusia menemukan berbagai kemungkinan. Ada yang mencari hiburan dengan hiburan yang tidak sehat dan ada pula yang mencari hiburan yang sehat. Hiburan yang tidak sehat misalnya dengan bermain judi, minum-minuman keras dan sebagainya yang semuanya berakibat buruk atau merusak kesehatan dan kehidupannya. Sedangkan hiburan yang sehat, disamping dapat menyenangkan hidupnya berakibat pula membawa peningkatan kepribadian dan kehalusan jiwanya, misalnya olah raga, pekerjaan tangan, memelihara dan mengumpulkan sesuatu, dan sebagainya.
Kegiatan kesenian yang digunakan sebagai hiburan disebut hobby (kesenangan). Orang akan merasakan puas, baik selama melakukan kegiatan itu maupun sewaktu malihat hasil karyanya pribadinya. Oleh karena itu dalam kegiatan semacam ini, mutu hasil karya bukanlah merupakan tujuan utama.

6.    Seni sebagai Alat Pendidikan
Banyak para ahli pendidikan yang berpendapat bahwa seni itu dapat dipakai sebagai alat untuk mendidik, antara lain Ki Hajar Dewantara dangan Taman Siswa-nya. Semenjak berdiri hingga sekarang menggunakan seni sebagai salah satu alat pendidikan.

7.    Seni sebagai Fungsi Kesehatan
Seni sebagai fungsi untuk kesehatan, seperti pengobatan penderita gangguan physic ataupun medis distimulasi melalui terapi musik (disesuaikan dengan latar belakang pasien). terbukti musik telah terbukti mampu digunakan untuk menyembuhkan penyandang autisme, gangguan psikologis trauma pada suatu kejadian dsb. pada tahun 1999 Siegel menyatakan bahwa musik klasik menghasilkan gelombang alfa yang menenangkan dapat merangsang sistem limbic jarikan neuron otak dan gamelan menurut Gregorian dapat mempertajam pikiran.





BAB V
MANFAAT SENI DI TINGKAT SMA

Dalam konsepsi pendidikan, secara teoritik gambaran tentang manusia Indonesia telah tertuang secara jelas dalam rumusan tujuan pendidikan Nasional Indonesia yakni manusia seutuhnya. Pendidikan seni dalam dunia pendidikan memiliki keterkaitan dengan paham progresif yang mementingkan kebebasan, keaktifan dan kreatifitas, sebab karakteristik kegiatan seni tidak lepas dari sifat tersebut. Sehingga melalui pendidikan seni diharapkan dapat melahirkan generasi yang kreatif, memiliki akal dan kehalusan budi dalam mengantisipasi perubahan yang terjadi di masyarakat.
Apabila dicermati, seni memiliki dua aspek yang berguna bagi manusia yakni aspek produk dan aspek prosesnya. Pertama produk atau karya seni bermanfaat bagi peningkatan kualitas hidup manusia karena dengan menghayati karya seni seseorang dapat memahami kemungkinan cara baru dalam berfikir, merasakan dan membayangkan, dengan demikian karya seni memiliki banyak informasi tentang kehidupan. Manfaat seni yang kedua, yakni proses berkarya seni. Di dalam proses kegiatan berkesenian terjadi beberapa aktivitas fisik dan psikologis yang dapat merangsang potensi-potensi pada diri manusia untuk berkembang baik pertumbuhan fisik maupun mentalnya. Oleh sebab itu seni berperan dalam pendidikan guna mencapai tujuan sesuai dengan karakter dan potensi yang dimiliki oleh seni.
Tujuan pendidikan pendidikan seni terdiri dari apresiai seni, wawasan seni, kritik seni dan kegiatan produktif. Di Indonesia tujuan pendidikan seni khususnya pendidikan seni di SMA adalah :
1.    Mengembangkan kepekaan rasa
2.    Mengembangkan kreativitas
3.    Mengembangkan cita rasa estetis
4.    Mengembangkan etika
5.    Mengembangkan kesadaran sosial
6.    Mengembangkan kesadaran kultural
7.    Mengembangkan rasa cinta terhadap kebudayaan Indonesia.
Dampak utama pendidikan seni melalui pembelajaran di sekolah adalah penyelenggaraan pendidikan seni harus berkualitas. Pendidikan seni bukan sekedar kegiatan rutin, sekedar untuk mengisi jam pelajaran yang tersedia. Siswa harus merasa bahwa dari kegiatan-kegiatan seni di sekolah, ada hasil nyata yang dia perloleh, ada peningakatan atau kemajuan yang siswa capai, dari tidak tahu menjadi tahu, dari kurang senang menjadi senang, dari tidak terampil menjadi lebih terampil, dari kurang bisa menata menjadi lebih bisa menata, dari kurang bisa membedakan menjadi lebih bisa membedakan mana yang baik, dan mana yang buruk.
Tentunya dalam dunia pendidikan terutama Sekolah Menengah Atas, seni mempunyai peran yang penting. Banyak hal yang dapat diperoleh oleh siswa dengan belajar seni, yaitu sebagai berikut :
1.    Memberikan fasilitas yang sebesar-besarnya kepada siswa untuk mengemukakan pendapatnya (ekspresi bebas)
2.    Melatih imajinasi para siswa, ini merupakan konsekuensi logis dalam kegiatan ekspresi supaya dalam berekpresi seorang siswa mempunyai bayangan terlebih dahulu yaitu dengan latihan imajinasi yang dapat berangkat dari pengamatan maupun hasil rekapitulasi kejadian yang telah direkam oleh otak.
3.    Memberikan pengalaman estetik dan mampu memberi umpan balik penilaian (kritik dan saran) terhadap suatu karya seni sesuai dengan mediumnya.
4.    Pembinaan sensitivitas serta rasa pada umumnya, hasil yang diharapkan adalah terbinanya visi artistik dan fiksi imajinatif.
5.    Mampu memberikan pembinaan ketermpilan yaitu dengan membina kemampuan praktek berkarya seni kerajinan. Hal ini berguna untuk mempersiapkan kemampuan terampil dan praktis sebagai bekal hidup di kemudian hari.
6.    Mengembangkan kemampuan intelektual, imajinatif, ekspresi, kepekaan kreatif, keterampilan, dan mengapresiasi terhadap hasil karya seni dan keterampilan dari berbagai wilayah Nusantara dan mancanegara.
7.    Siswa memiliki pengetahuan, pengalaman dan kemauan keras berkarya dan berolah seni, serta kepekaan artistik sebagai dasar berekspresi pada budaya bangsa. Tujuan tersebut pada dasarnya adalah menyiapkan anak untuk berpengetahuan, bercakapan dan berkemampuan dalam tingkat dasar agar kelak mampu melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
8.    Menumbuhkembangkan sikap profesional, kooperatif, toleransi, dan kepemimpinan.
Selain itu, seni juga mempunyai peran penting terutama dalam konstelasi kurikulum pendidikan, antara lain yaitu :
1.      Seni sebagai Bahasa Visual
2.      Seni membantu pertumbuhan mental
3.      Seni membantu belajar bidang lain



BAB VI
KESIMPULAN
Pendidikan seni adalah suatu keharusan bagi siswa dalam pemngembangan emosional, intelektual dan kepribadian. Pendidikan seni dapat dipahami dari fakta bahwa seluruh sejarah manusia yang kita kenal saat ini, telah disampaikan kepada kita melalui berbagai bentuk seni seperti sastra, musik, seni visual, tari dan drama. Seni dapat membawa imajinasi untuk hidup dan memberikan kehidupan bagi imajinasi.
Pendidikan seni juga berguna agar siswa dapat meningkatkan kemampuan kreatif yakni kemampuan dalam hal banyaknya menghasilkan gagasan, melengkapi dan mengkombinasikan hal-hal yang berbeda sehingga menjadi harmonis, melakukan inovasi terhadap sesuatu yang telah ada dan menjadi baru, dan mengimajinasikan atau mengkhayalkan hal-hal yang unik dan baru.
Pengembangan kecerdasan yang berupa linguistik (bahasa), matematika, visual (spasial), kinestetik (perasaan), musikal, interpersonal maupun intuisi. Kecerdasan ini akan dimuculkan oleh setiap mata pelajaran, namun demikian mempunyai karakteristik tugas misalnya linguistik mengembangkan keberanian tampil mengemukakan pendapat. Jiuka seorang anak tidak berani tampil maka pengetahuannya pun relatif dan tidak berkembang, maka kesemuanya harus dilatih agar berjalan beriringan.


DAFTAR PUSTAKA



No comments:

Post a Comment