BAB I
SEJARAH
SENI
Setiap
manusia sudah mengenal namanya seni dan ini sudah diterapkan di dalam kehidupan
kita sehari-hari. Seni juga sudah menjadi suatu kebutuhan manusia dan
sebenarnya sudah ada di dalam diri manusia tersebut, mungkin tanpa disadari
alam semesta ini juga terciptakan dari unsur seni dan Tuhan juga memberikan
sifat seni pada setiap makhluk ciptaanNya sehingga seni pun dapat dikaitkan
dengan hal spiritual atau religi dalam suatu unsur kebudayaan. Namun seni itu
berupa ekspresi manusia yang berunsurkan keindahan yang diungkapkan melalui
suatu media yang bersifat nyata dan dapat dinikmati oleh panca indera manusia.
Awal
mula seni yaitu dari Manusia purba yang hidup kira-kira 10.000 sampai 60.000
tahun yang lalu meninggalkan bekas atau goresan barang yang seni di gua-gua
Perancis Selatan, Spanyol, dan Maroko. Di Indonesia pun juga mempunyai barang
peninggalan seni di daerah Sulawesi Selatan yaitu terdapat lukisan atau gambar
cap tangan, babi, ikan, perahu, dan manusia. Lukisan yang terdapat pada dinding
gua bukan sekedar lukisan biasa, karena lukisan tersebut diselimuti suasana
sacral dan religious.
Dimulai dengan
pembentukan sebuah tempat dimana manusia tinggal. Pada jaman dulu dimana
kebutuhan dasar manusia terhadap tempat tinggal hanya dipengaruhi oleh cuaca
dan alam sekitarnya, mungkin belum terlintas untuk berpikir keindahan karena
pada jaman itu hal yang sangat mempengaruhi kebutuhan hanyalah bagaimana mereka
dapat selamat dari keadaaan cuaca buruk dan binatang buas. Dengan perjalanan
waktu dimana kehidupan mulai meningkat kepada kebutuhan lain selain dua hal
diatas, manusia mulai memikirkan keindahan yang dapat dilihat dari bentuk
bentuk geometris dan lekukan lekukan pada benda benda pakai seperti pegangan pisau dan beberapa alat rumah
tangga.
Sampai pada kemajuan yang sangat dramatis dimana ditemukannya rumus rumus mathematis yang dapat menirukan bentuk bentuk alam kedalam bentuk yang dapat diukur, membuat kebutuhan akan keindahan menjadi lebih utama apalagi ketika sebuah kerajaan mulai memperlihatkan kekuasaannya, keindahan menjadi ukuran tingkat kehidupan sosial saat itu.
Sampai pada kemajuan yang sangat dramatis dimana ditemukannya rumus rumus mathematis yang dapat menirukan bentuk bentuk alam kedalam bentuk yang dapat diukur, membuat kebutuhan akan keindahan menjadi lebih utama apalagi ketika sebuah kerajaan mulai memperlihatkan kekuasaannya, keindahan menjadi ukuran tingkat kehidupan sosial saat itu.
Sejarah seni
dimulai dari saat manusia mulai berpikir akan nilai nilai tambah bagi kehidupan
spirituilnya. Disana sering terdapat benda – benda istimewa yang memberikan
kekuatan spirituil dibentuk dengan sangat memikirkan keindahan, sehingga
diperlukan keahlian khusus didalam membuatnya.
Sudah barang tentu
orang yang diberikan tugas membuat bukan orang sembarangan tetapi orang yang
ditunjuk masyarakat karena keistimewaannya dan kemampuan spirituilnya. Kegiatan
spirituil merupakan kegiatan utama bagi peradaban manusia ketika mereka
menyadari adanya kekuatan ghaib yang menguasai kehidupan mereka. Dengan segala
kekuatan hati mereka berusaha menyentuh kekuatan itu melalui upacara upacara
spirituil dengan berharap kehidupan dilindungi dan menjadi lebih baik.
Spirituil adalah kebutuhan dasar manusia karena menyentuh jiwa yang memakai
raga untuk menjalankan kehidupan didunia yang berarti setiap jiwa yang berada
didunia ini akan selalu ingin
mendekatkan dirinya pada sebuah kekuatan alam yang sangat diyakini akan memberikan
kehidupan yang diinginkan.
Ada semacam rasa yang tidak dapat dianalisa
oleh siapapun karena rasa itu telah ada dari sejak manusia menghuni bumi dan
apabila kita mengatakan bahwa ini
merupakan ciptaan Yang Maha Kuasa maka hal ini berarti segala hal yang menyangkut
rasa merupakan salah satu kehidupan yang diciptakan olehNya pada diri manusia
dengan segala kelengkapannya. “Dimana kita dapat merasa, disitulah kita hidup.”
Kalimat sederhana tetapi mempunyai makna yang kuat dimana rasa sangat mendominasi kehidupan manusia didunia ini. Sebagai ungkapan dari setiap perasaan yang timbul, manusia berbuat bermacam cara agar orang lain dapat merasakannya ataupun sekedar mengetahui. Ada semacam kekuatan naluri dimana rasa keindahan sudah berada didalam jiwa manusia begitu dia mengisi sebuah janin didalam kandungan dan hal ini akan dapat dirasakan ketika manusia memulai kehidupannya dan akan selalu berperan penting didalam mengisi segala sisi kegiatannya.
Kalimat sederhana tetapi mempunyai makna yang kuat dimana rasa sangat mendominasi kehidupan manusia didunia ini. Sebagai ungkapan dari setiap perasaan yang timbul, manusia berbuat bermacam cara agar orang lain dapat merasakannya ataupun sekedar mengetahui. Ada semacam kekuatan naluri dimana rasa keindahan sudah berada didalam jiwa manusia begitu dia mengisi sebuah janin didalam kandungan dan hal ini akan dapat dirasakan ketika manusia memulai kehidupannya dan akan selalu berperan penting didalam mengisi segala sisi kegiatannya.
Untuk
mengkomunikasikan gagasan atau pengalaman, mempertahankan hidup, dan untuk
persembahan/ religious itu yang mendorong orang-orang untuk menciptakan seni. Seni
berasal dari hasil budi daya atau cipta, rasa, karsa manusia, untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya. Seni juga merupakan hasil ekspresi manusia yang diwujudkan
dalam bentuk karya kreatif untuk memberikan kesan Estetik atau harmonisasi dari
Artistik atau daya tarik.
Sejarah
seni di Indonesia membentangkan jalan panjang yang selalu menarik untuk
ditapaki kembali. Setiap era yang pernah terjadi di Indonesia memberikan corak
tersendiri yang berbeda dengan era-era lainnya. Sejarah panjang seni di
Indonesia telah dimulai jauh sejak zaman
prasejarah hingga zaman modern kini. Dan hingga kini, catatan panjang seni di
Indonesia masih terus berkembang. Indonesia merupakan negara kepulauan yang
kaya dengan beragam suku, agama dan budaya yang tersebar diseluruh gugusan
pulau-pulau dari sabang sampai merauke. Setiap suku memiliki seni dan budayanya
masing-masing yang menunjukkan keanekaragaman dan kekayaan budaya yang luar
biasa, disamping kekayaan alam yang sangat melimpah.
Kekayaan
sumber manusia, budaya dan alam ini merupakan suatu potensi yang sangat besar
untuk bisa diapresiasikan dan dikembangkan kepada generasi muda Indonesia
sebagai generasi penerus bangsa. Dengan demikian, kebudayaan lokal tersebut
dapat tumbuh dan berkembang, Dan kekayaan budaya tersebut sarat dengan
simbol-simbol yang mengandung kearifan lokal.
BAB
II
PENGERTIAN
SENI
Seni
berasal dari kata sani (Sanskerta) yang berarti pemujaan, persembahan, dan
pelayanan. Kata tersebut berkaitan erat dengan upacara keagamaan yang disebut
kesenian. Menurut Padmapusphita, kata seni berasal dari bahsa Belanda “genie”
dalam bahasa Latin disebut “genius”, artinya kemampuan luar biasa yang dibawa
sejak lahir, menurut kajian ilmu di eropa mengatakan “ART” yang berarti
artivisual yaitu adalah suatu media yang melakukan suatu kegiatan tertentu.
Seiring dengan perkembangan waktu, banyak defenisi seni diungkapkan oleh
beberapa ahli. Berikut ini diuraikan beberapa definisi seni menurut para
ahlinya :
1.
Menurut Aristoteles
“
Seni adalah peniruan terhadap alam tetapi sifatnya harus ideal ”
2.
Menurut Plato dan Rousseau
“
Seni adalah hasil peniruan alam dengan segala seginya “
3.
Everyman Encyklopedia
“
Seni adalah segala sesuatu yang dilakukan orang, bukan atas dorongan kebutuhan
pokoknya, melainkan karena kehendak kemewahan, kenikmatan, ataupun kebutuhan
spiritual “
4.
Ensiklopedi Indonesia
“
Seni merupakan ciptaan segala hal karena keindahannya orang senang melihat atau
mendengarkannya “
5.
Ki Hajar Dewantara
“
Seni adalah perbuatan manusia yang timbul dari hidupnya, perasaan, dan bersifat
indah sehingga dapat menggetarkan jiwa perasaan manusia “
6.
Akhdiat Karta Miharja
“
Seni adalah kegiatan rohani manusia yang merefleksikan kenyataan dalam suatu
karya, bentuk, dan isinya mempunyai daya untuk membangkitkan pengalaman
tertentu dalam alam rohani “
7.
Prof. Drs. Suwaji Bastomi
“
Seni adalah aktivitas batin dengan pengalaman estetis yang dinyatakan dalam
bentuk agung, mempunyai daya untuk membangkitkan rasa takjub dan haru.
8.
Drs. Sudarmaji
“ Seni adalah segala manifestasi batin dan
pengalaman estetis dengan menggunakan media garis, bidang, warna, tekstur,
volume, dan gelap terang “
Dari
beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa seni merupakan hasil aktivitas
batin yang direfleksikan dalam bentuk karya yang dapat membangkitkan perasaan
orang lain. Dalam pengertian ini yang termasuk seni adalah kegiatan yang
menghasilkan karya indah. Namun definisi umumnya seni adalah segala macam
keindahan yang diciptakan oleh manusia.
Seni
pada mulanya adalah proses dari manusia, dan oleh karena itu merupakan sinonim
dari ilmu. Pada saat sekarang ini, seni bisa dilihat dalam intisari ekspresi
dari kreatifitas manusia. Seni sangat sulit untuk dijelaskan dan juga sulit
untuk di nilai, bahwa masing-masing individu artis memilih sendiri peraturan
dan parameter yang menuntunnya atau kerjaannya, masih bisa dikatakan bahwa seni
adalah proses dan produk dari memilih medium, dan suatu set peraturan untuk
penggunaan medium itu, dan suatu set nilai-nilai yang menentukan apa yang
pantas dikirimkan dengan ekspresi lewat medium itu, untuk menyampaikan baik
kepercayaan, gagasan, sensasi, atau perasaan dengan cara seefektif mungkin
untuk medium itu.
Sekalipun
demikian, banyak seniman mendapat pengaruh
dari orang lain masa lalu, dan juga beberapa garis pedoman sudah muncul
untuk mengungkap gagasan tertentu lewat simbolisme.
BAB III
MACAM – MACAM SENI
Karakteristik
seni terbagi menjadi tiga macam, yaitu :
1. Seni
Murni (pure art), yang diciptakan untuk seni itu sendiri yakni untuk mengejar
bentuk keindahan semata. Seni murni itu lebih bersifat ekspresif.
2. Seni
terap (applied art), diciptakan untuk kegunaan dan kebutuhan hidup. Mengacu
terhadap benda-benda yang digunakan manusia sehari-hari.
3. Seni
untuk religi dan kebutuhan praktis (kriya), wujud awal seni kriya lebih
ditunjukkan sebagai seni pakai (terapan), praktek seni kriya pada awalnya
bertujuan untuk membuat barang-barang fungsional, baik ditujukan untuk
kepentingan keagamaan atau kebutuhan praktis dalam kehidupan manusia.
Cabang-cabang
Seni ada lima, yaitu :
1.
Seni Rupa
Seni Rupa adalah cabang seni yang
membentuk karya seni dengan media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan
rabaan. Kesan ini diciptakan dengan mengolah konsep garis, bidang, bentuk,
volume, warna, tekstur, dan pencahayaan dengan acuan estetika.
Seni rupa dibedajan ke dalam 3 kategori,
yaitu seni rupa murni atau seni murni,
kriya, dan desain. Seni rupa murni mengacu kepada karya-karya yang hanya untuk
tujuan pemuasan eksresi pribadi, sementara kriya dan desain lebih
menitikberatkan fungsi dan kemudahan produksi. Secara kasar terjemahan seni
rupa di dalam Bahasa Inggris adalah fine
art. Namun sesuai perkembangan dunia seni modern, istilah fine art menjadi lenih spesifik kepada
pengertian seni rupa murni untuk kemudian menggabungkannya dengan desain dan
kriya ke dalam bahasa visual art.
Bidang-bidang seni rupa, yaitu :
Pertama, Seni Rupa Murni adalah seni rupa yang lebih mengutamakan nilai seni
dari pada nilai pakainya. Contohnya : Seni Lukis dan Seni Grafis. Kedua, Seni
Rupa terapan adalah Seni Rupa yang lebih mengutamakan nilai pakainya dari pada
nilai seninya. Contohnya : Anyaman, Hiasan Dinding, dan Gelas Cantik. Ketiga,
Seni Kriya adalah seni yang cara membuatnya di dominasi oleh keterampilan
tangan.
Unsur-unsur yang menjadi dasar karya
seni rupa antara lain adalah titik, garis, bidang, bentuk, ruang, warna,
tekstur, dan gelap terang. Terdapat beberapa prinsip dalam menyusun komposisi
suatu bentuk karya seni rupa, yaitu : Kesatuan (Unity), Keselarasan (Harmony),
Penekanan(Kontras), Irama(Rythm), Gradasi, Proporsi, Keserasian, Komposisi,
Keseimbangan, dan Aksentuasi.
2.
Seni Lukis
Seni lukis
adalah sebuah pengembangan dari menggambar. Melukis adalah kegiatan mengolah
medium dua dimensi atau permukaan dari objek tiga dimensi untuk mendapat kesan
tertentu, dengan melibatkan ekspresi, emosi, dan gagasan pencipta secara penuh.
Sebuah lukisan membutuhkan konsep tutur yang subyektif, yaitu harus dapat
menterjemahkan apa yang ada dalam obyek, tema
atau gagasan secara representatif. Di sini ekspresi pelukis seolah-olah
menjadi pendorong utama, sedangkan bentuk, corak dan Pengertian warna merupakan
hasil akibat ekspresi tadi. Sebagai kata benda ia berarti pewarnaan, yang
kemudian berkembang menjadi segala macam kekriaan yang artistik. Cilpacastra
yang banyak disebut-sebut dalam pelajaran sejarah kesenian, adalah buku atau
pedoman bagi para cilpin, yaitu tukang, termasuk di dalamnya apa yang sekarang
disebut seniman.
Berikut ini
adalah aliran seni lukis, yaitu Surrealisme, Kubisme, Romantisme, dan
Abstraksi.
3.
Seni Tari
Tari
adalah keindahan ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan berbentuk gerak tubuh
yang diperhalus melalui estetika. Unsur utama yang paling pokok dalam tari
adalah gerak tubuh yang sama sekali lepas dari unsur ruang, waktu, dan tenaga.
Unsur-unsur
dari seni tari adalah :
a. Gerak
terdiri dari watak/murni, maknawi, refleks,spontan
b. Iringan
terdiri dari iringan internal dan iringan eksternal
c. Tata
rias dan Busana
d. Tema
e. Tempat
dan Panggung
f. Ide
g. Harmoni
h. Irama
Unsur
penilaian dari seni tari yaitu : Wiraga, Wirama, dan Wirasa. Contoh dari seni
tari adalah : tari tradisional dan tari modern.
4.
Seni Musik
Musik
adalah bunyi yang diterima oleh individu dan berbeda-beda berdasarkan sejarah,
lokasi, budaya dan selera seseorang. Definisi mengenai musik juga bermacam-macam,
yaitu : bunyi atau kesan terhadap sesuatu yang ditangkap oleh indera pendengar,
suatu karya seni dengan segenap unsur pokok dan pendukungnya, dan segala bunyi
yang dihasilkan secara sengaja oleh seseorang atau kumpulan dan disajikan
sebagai musik. Jadi, pengertian dari Seni Musik itu sendiri adalah kesenian
yang berupa bunyi atau kesan terhadap sesuatu yang ditangkap oleh indera
pendengar, dan sebagai karya seni dengan segenap unsur pokok dan pendukungnya.
Di
dalam seni musik terdapat 2 (dua) unsur yaitu : Vokal dan Instrument. Vokal
adalah alunan nada-nada yang keluar dari suara manusia. Instrument adalah
nada-nada yang keluar dari alat musik yang digunakan. Suara manusia ada 5
(lima), yaitu : Sopran (suara tinggi wanita), Messo (suara sedang wanita), Alto
(suara rendah wanita), Tenor (suara tinggi pria), Bariton (suara sedang pria),
dan Bas (suara rendah pria).
5.
Seni Sastra
Seni
Sastra adalah hasil budaya yang dapat di artikan sebagai bentuk upaya manusia
untuk mengungkapkan gagasannya melalui bahasa yang lahir dari perasaan dan
pemikiran. Ada beberapa unsur batasan yang selalu disebut untuk unsur-unsur itu
adalah isi sastra berupa pikiran, perasaan, pengalaman, ide-ide, semangat
kepercayaan dan lain-lain.
Ekspresi
atau ungkapan adalah upaya untuk mengeluarkan seseuatu dalam diri manusia.
Bentuk diri manusia dapat diekspresikan keluar, dalam berbagai bentuk, sebab
tanpa bentuk tidak akan mungkin isi tadi disampaikan pada orang lain. Ciri khas
pengungkapan bentuk pada sastra adalah bahasa. Bahasa adalah bahan utama untuk
mewujudkan ungkapan pribadi di dalam suatu bentuk yang indah.
6.
Seni Teater
Seni
Teater adalah seni yang kompleks, artinya dapat bekerja sama dengan cabang seni
lainnya. Di Indonesia mempunyai dua teater, diantara adalah :
a. Teater
tradisional
Teater tradisional adalah bentuk
pertunjukan yang pesertanya dari daerah setempat karena terkondisi dengan adat
istiadat, sosial masyarakat dan struktur geografis masing-masing daerah. Contoh
: Ketoprak dari Yogyakarta, Ludruk dari Surabaya, Wayang orang dari Jawa
tengah/Yogyakarta, dan Lenong dari Betawi. Ciri-ciri teater tradisional yaitu
pementasan panggung terbuka, pementasan sederhana, ceritanya turun temurun.
b. Teater
Modern
Teater modern adalah cerita yang bahannya dari
kejadian-kejadian sehari-hari, atau karya sastra. Contoh : Drama, Teater,
Sinetron, Film. Ciri-ciri teater modern yaitu panggung tertata, ada pengaturan
jalan cerita, dan tempat panggung tertutup.
Unsur-unsur
Teater antara lain :
a. Naskah/Skenario
Naskah/Skenario berisi kisah dengan nama
tokoh dan dialog yang diucapkan.
b. Skenario
Skenario merupakan naskah drama (besar)
atau film yang isinya lengkap, seperti : keadaan, properti, nama tokoh,
karakter, petunjuk akting dan sebagainya. Tujuan dari naskah/skenario untuk
sutradara agar penyajianya lebih realistis.
c. Pemain/Pemeran/Tokoh
Pemain merupakan orang yang memeragakan
tokoh tertentu. Pada film/sinetron biasa
disebut aktris/aktor.
Macam-macam peran :
-
Peran utama
-
Peran pembantu
-
Peran tambahan/figuran
d. Sutradara
Sutradara merupakan orang yang memimpin
dan mengatur sebuah teknik pembuatan atau pementasan
teater/drama/film/sinetron.
e. Properti
Properti merupakan sebuah perlengkapan
yang diperlukan dalam pementasan drama atau pementasan
teater/drama/film/sinetron.
f. Penataan
Seluruh pekerja yang terkait dengan
pendukung pementasan teater, antara lain :
-
Tata rias
-
Tata busana
-
Tata lampu
-
Tata suara
g. Penonton
Pentonton adalah unsur dari pementasan
drama/teater/sandiwara/film karena sebagai saksi dari hasil kerabat kerja yang
terlibat dalam sebuah pementasan teater. Penonton sebagai evaluator yang
mengapresiasi dan menilai hasil karya seni yang dipentaskan. Bentuk karya seni
akan sia-sia jika tidak memiliki penikmat karya. Pada setiap pementasan seni
pasti ada penonton. Penonton menonton untuk menghibur hatinya dan bagi
senimannya bisa sebagai evaluator dari karyanya.
7.
Seni Berwawasan Teknologi
Pertumbuhan
perkembangan ilmu pengetahuan secara signifikan mampu mengadopsi berbagai
penerapan pengetahuan ke dalam munculnya cabang pengetahuan baru. Salah satu
reformasi di bidang pengetahuan yang berhubungan dengan seni adalah munculnya
cabang seni berhubungan dengan pemanfaatan alat-alat canggih.
Cabang
pengetahuan seni yang berhubungan dengan pemanfaatan teknologi adalah munculnya
cabang seni, seperti seni peran (khususnys sinetron), pendokumentasian
(sinema), audio-visual (keproduseran) dan lain-lain. Wahana penjajagan
pengetahuan di bidang yang berhubungan dengan pemanfaatan alat-alat canggih
tersebut memunculkan garapan pengetahuan di bidang seni peran dan adaptasinya.
Munculnya cabang seni berwawasan teknologi menjadi pertanda bahwa wahana
pengembangan seni dan pengetahuan kesenian dalam kaitannya dengan wawasan
teknologi mampu mengadaptasikan pengetahuan baru sebagai wadah penuangan
bakat-bakat seni berhubungan dengan penggunaan alat-alat canggih.
Kesenian
sebagai sebuah metodologi memperkenalkan seseorang memahami obyek ke dalam
permasalahan-permasalahan yang dikaitkan dengan pekerjaan seni dan
bersosialisasi. Dengan imajinasi, seseorang yang mempelajari seni dapat
berangan-angan terutama dalam menemukan hal baru, menciptakan hal baru, serta
memodivikasi berbagai temuan yang sudah ada ke bentuk baru sebagai representasi
sesuatu yang telah lama ada.
Cabang-cabang
kesenian seperti telah disebut di atas merupakan kekuatan dasar yang sangat
efektif untuk mendatangkan inspirasi bagi banyak orang. Imajinasi seseorang
yang belajar kesenian dapat dikembangkan secara lebih luas dengan meningkatkan
dan mengembangkan bahasa gerak, rupa, bunyi, dan suara untuk tetap tumbuh dan
berkembang menurut tingkat dan reputasi bahasa tubuh, bahasa gerak, serta
bahasa bunyi dikombinasikan dengan pendekatan psikologis.
BAB IV
TUJUAN DAN FUNGSI SENI
Manusia sudah dapat memahami seni
sejak zaman purba dahulu, kegunaan seni dulu sebagai penyampaian komunikasi
berupa gambar legiatan manusia purba. Ketika itu yang di gambar melalui media
dinding goa berupa torehan-torehan pada dinding dengan menggunakan warna yang
menggambarkan kehidupan manusia purba. Seni digunakan juga sebagai pemujaan
antara alam dan makhluk nya sehingga seni di kaitkan sebagai hal magis dalam
suatu kultur namnun beda halnya dengan seni di zaman modern yang sudah
berkembang pesat dari nilai fungsinya.
Seni pada zaman saat sekarang ini
bersifat individu, demi untuk kepuasan diri atau mengekspresikan sesuatu hal
tertentu dan bersifat komersil. Beda hal nya dengan seni yang terdahulu karena
seni pada saat itu hanya untuk sesama sebagai alat komunikasi antara satu
dengan yang lainnya. Seni modern juga berpengaruh terhadap penggunaannya yang
dahulunya media penggunaan berupa kanvas atau kertas sekarang menggunakan media
elektronik atau digital. Hal ini membuat banyak lahir nya teknik baru dalam
seni kontemporer. Hal ini juga mengubah cara pikir seniman/artis yang dahulunya
suatu karya sebagai ekspresi diri dan sekarang karya sudah sebagai pendapatan
diri sendiri.
Seseorang yang menciptakan karya
seni dengan tujuan meningkatkan kualitas kehidupan zamannya semhingga memiliki
arti penting bagi generasi berikutnya. Di beberapa negara, pencapaian tersebut
terlihat dari hadirnya karya besar bidang seni rupa dan terciptanya budaya
benda yang menjadi simbol kemajuan peradaban umat manusia sekarang.
1. Seni
sebagai Alat Pemenuhan Kebutuhan Individu
Kebutuhan individu
dibagi menjadi dua, yaitu kebutuhan fisik dan kebutuhan emosional.
a. Seni sebagai alat pemenuhan kebutuhan fisik
Secara fisik, manusia adalah makhluk lemah dibandingkan dengan makhluk lain. Manusia sejak lahir memerlukan perlindungan khusus dari gangguan alam, seperti dari gangguan binatang dan gangguan cuaca. Semua keperluan tersebut berkembang dari yang sangat sederhana sampai kepada yang lebih sempurna. Begiti seterusnyahingga manusia disebut makhluk berbudaya. Untuk memenuhi kebutuhan fisik itu, seniman sangat berperan. Mereka menciptakan bentuk-bentuk yang enak dipandang dan ini merupakan kenikmatan. Pencipta bentuk-bentuk baru untuk benda pakai disebut desainer dan hasilnya disebut desain.
Secara fisik, manusia adalah makhluk lemah dibandingkan dengan makhluk lain. Manusia sejak lahir memerlukan perlindungan khusus dari gangguan alam, seperti dari gangguan binatang dan gangguan cuaca. Semua keperluan tersebut berkembang dari yang sangat sederhana sampai kepada yang lebih sempurna. Begiti seterusnyahingga manusia disebut makhluk berbudaya. Untuk memenuhi kebutuhan fisik itu, seniman sangat berperan. Mereka menciptakan bentuk-bentuk yang enak dipandang dan ini merupakan kenikmatan. Pencipta bentuk-bentuk baru untuk benda pakai disebut desainer dan hasilnya disebut desain.
b. Seni sebagai pemenuhan kebutuhan emosional
Manusia dalam hidupnya selalu dikejar-kejar oleh kebutuhan untuk bernafas, makan, minum, dan masih banyak lagi contoh-contoh lainnya yang menuntut untuk segera dipenuhi. Jika tidak, akan memiliki efek samping sampai taraf yang membahayakan. Apakah emosi merupakan tuntutan yang perlu dipenuhi? Jawaban yang pasti dapat kita lihat dalam kehidupan sehari-hari.
Emosi adalah luapan perasaan yang berupa kegembiraan, kemarahan, kesedihan, atau keharuan. Dalam seni, luapan perasaan bisa disebut sebagai ekspresi. Pelukis berekspresi dalam bentuk lukisan, penyair dalam puisi, komponis dalam bentuk lagu, dan koreografer dalam bentuk tarian. Dengan demikian kebutuhan emosional bagi seniman adalah seni. Mereka berekspresi secara aktif, sedangkan penikmat karya seni yang bukan seniman berekspresi pasif.
Manusia dalam hidupnya selalu dikejar-kejar oleh kebutuhan untuk bernafas, makan, minum, dan masih banyak lagi contoh-contoh lainnya yang menuntut untuk segera dipenuhi. Jika tidak, akan memiliki efek samping sampai taraf yang membahayakan. Apakah emosi merupakan tuntutan yang perlu dipenuhi? Jawaban yang pasti dapat kita lihat dalam kehidupan sehari-hari.
Emosi adalah luapan perasaan yang berupa kegembiraan, kemarahan, kesedihan, atau keharuan. Dalam seni, luapan perasaan bisa disebut sebagai ekspresi. Pelukis berekspresi dalam bentuk lukisan, penyair dalam puisi, komponis dalam bentuk lagu, dan koreografer dalam bentuk tarian. Dengan demikian kebutuhan emosional bagi seniman adalah seni. Mereka berekspresi secara aktif, sedangkan penikmat karya seni yang bukan seniman berekspresi pasif.
2. Fungsi
Sosial Seni
Manusia adalah makhluk
sosial yang juga mementingkan orang lain selain dirinya dalam hidup
bermasyarakat. Maka seni pun bermakna sosial. Pengertian sosial adalah manusia berhubungan
satu sama lainnya. Karya seni berfungsi sosial juka karya seni itu berhubungan
dengan orang lain.
a.
Seni sebagai media
penerangan
Seni adalah salah satu
cara yang paling ampuh untuk membuat mengerti pihal lain, karena setiap orang
pada dasarnya suka terhadap hiburan yang menyenangkan. Oleh karena itu, hampir
setiap program pemerintah atau perusahaan selalu memakai seni sebagai alat,
misalnya : poster.
b.
Seni sebagai media
pendidikan
Upaya pendidikan yang
sudah umum dilakukan agar menyenangkan adalah seni. Di sekolah, permainan drama
dapat diaplikasikan dalam pelajaran sejarah, menyanyi dan bermain musik dipakai
untuk memperhalus perasaan. Sedangkan pendidikan nonformal dapat dilakukan oleh
pemerintah melalui film, lagu, atau wayang.
c.
Seni sebagai media
agama
Tidak ada suatu agama
pun yang tidak memiliki nilai seni. Membaca Al-Quran, kaligrafi, nanyian
rohani, nasyid, marawis, arsitektur masjid adalah sebgai seni yang berhubungan
dengan agama/ media dakwah.
d.
Seni sebagai media
hiburan
Berekspresi merupakan
peluapan perasaan atau emosi. Peluapan emosi yang menyenangkan dinamakan
hiburan. Seorang seniman akan terhibur ketika berkaya dan akan lebih merasa
terhibur jika karyanya dinyatakan berhasil. Demikian pula seseorang akan
terhibur dengan mendengarkan musik, terhibur setelah mendengar film yang bagus,
terhibur setelah melihat lukisan yang menyentuh perasaannya. Dan semuanya
kembali kepada sejauh mana apresiasi seseorang terhadap karya seni.
3. Seni
sebagai Alat Ekspresi
Fungsi seni sebagai
alat ekspresi merupakan fungsi yang utama dari kehadirannya. Pernah dalam suatu
masa, fungsi ini merupakan fungsi yang sangat ditonjolkan, bahkan mutlak, tidak
dapat dicampuri oleh fungsi-fungsi yang lain. Seakan-akan merupakan hal yang
tabu bilamana seni itu dicampuri dengan soal dan masalah lain.
Seni sebagai
satu-satunya alat untuk mengekspresikan isi hati seniman, agar dapat diterima
oleh masyarakat penikmat, sejak kelahirannya yang pertama hingga sekarang
mengalami perkembangan. Dari mula-mula yang primitif hingga sekarang seni
modern. Namun fungsi utama ini tetap tidak pernah berubah, semakin terampik dan
berbakat seorang seniman menggunakan seni untuk mengekspresikan isi hatinya,
semakin tinggi dan bermutu seni yang ia hasilkan dan semakin besar pula nama
seniman itu. banyak nama-nama besar, baik dalam bidang seni rupa, musik, tari,
karawitan, pedalangan maupun sastra, yang merupakan seniman dengan ketrampilan
dan bakatnya dalam mengekspresikan jiwanya melalui seni.
Manusia mengenal berbagai alat ekspresi. Alat ekspresi yang mengandung unsur artistik itu adalah seni sedangkan yang tidak mengandung dan mengutamakan unsur artistik adalah non seni. Berbagai alat ekspresi itu pada dasarnya adalah isyarat. Isyarat itu dapat menggunakan badan atau diri manusia itu sendiri dan isyarat yang menggunakan peralatan.
Manusia mengenal berbagai alat ekspresi. Alat ekspresi yang mengandung unsur artistik itu adalah seni sedangkan yang tidak mengandung dan mengutamakan unsur artistik adalah non seni. Berbagai alat ekspresi itu pada dasarnya adalah isyarat. Isyarat itu dapat menggunakan badan atau diri manusia itu sendiri dan isyarat yang menggunakan peralatan.
Adapun isyarat-isyarat
yang menggunakan badan manusia itu sendiri misalnya dengan mengeluarkan suara
seperti bersiul, berteriak, berkata. Dengan menggerakkan badan seperti
melambai, menggeleng, menginjak-injakkan kaki dan menari. Isyarat yang
menggunakan alat misalnya memukul-mukul sesuatu, meniup sesuatu dan sebagainya.
Apabila sarana-sarana ekspresi itu disertai unsur artistik maka terjadilah
seni, misalnya berkata yang disertai unsur artistik akan menjadi sastra, baik
secara tertulis maupun diucapkan. Berbunyi yang disertai dengan unsur artistik
akan melahirkan musik dan nyanyi. Gerakan yang disertai unsur artistik akan
melahirkan tari.
4. Seni sebagai Sumber Mata Pencaharian
Semula seni hanya
berfungsi sebagai alat ekspresi seniman. Kehidupan seniman menyatu dengan
kehidupan masyarakat sekitarnya. Atau dapat dikatakan bahwa seni hanya sebagai
kegiatan sambilan saja dan merupakan bagian dari kegiatan agama. Untuk pemujaan
terhadap dewa-dewa, diucapkan mantra-mantra yang kadang kala harus diiringi
dengan bunyi-bunyian dengan irama yang tertentu (awal dari musik). Selanjutnya
mantra tersebut juga kadang-kadang diikuti pula oleh gerakan badan atau anggota
badan dengan irama dan sikap tertentu pula (awal dari seni tari). Contoh
seperti tersebut di atas masih dapat kita saksikan di pulau Bali sampai
sekarang. Dengan semakin majunya perkembangan masyarakat, dan terjadinya
pembagian pekerjaan dan keahlian di masyarakat. Maka seniman yang sudah mulai
memilih tugas kemasyarakatannya di bidang kesenian harus mampu hidup dengan
seninya.
Hal itu sesuai pula
dengan perkembagan masyarakat dimaka kesenian sekarang tidak saja diperlukan
dalam kegiatan-kegiatan keagamaan, tetapi juga diperlukan dalam kegiatan
hiburan di masyarakat. Lahirlah seniman profesional, yaitu seniman yang
mencurahkan seluruh hidupnya dalam kesenian. Dan seni harus mampu mendukung
kehidupan seniman itu dengan keluarganya. Saat sekarang ini jabatan seniman di
Indonesia merupakan jabatan yang masih langka, yaitu jabatan yang masih jarang
ditemukan. Hal ini terjadi karena untuk menjadi seorang seniman diperlukan
bakat yang khusus, sehingga tidak banyak ditemukan orang yang akan menjadi
seniman. Lembaga pendidikan yang menangani masalah seni masih sedikit.
Disamping itu yang merupakan sebab paling utama adalah ketidak yakinan para
orang tua terhadap jabatan seniman sebagai sumber mata pencaharian hidup,
sehingga tidak jarang para orang tua menjadi perintang anak yang berbakat di bidang
seni yang ingin menerjunkan dirinya dalam dunia seni.
Masa depan kehidupan
seni di Indonesia dewasa ini cukup menggembirakan dan dapat dikatakan cukup
cerah. Berkat semakin majunya perkembangan ekonomi bangsa Indonesia, yang
diakibatkan oleh adanya pembangunan-pembangunan yang diadakan di segala bidang
kehidupan akan membawa kemakmuran dan kesejahteraan bangsa. Seni mengalami
tingkat kemakmuran yang tinggi, dengan semakin makmurnya bangsa Indonesia maka
kebutuhan akan seni semakin besar. Jumlah seniman yang sedikit itu belum mampu
mencukupi permintaan dari para penikmat seni. Oleh karena itu kebutuhan akan
adanya seniman/seniwati pada masa yang akan datang akan semakin besar.
Masalahnya terletak pada sang seniman itu sendiri. Mampukan mereka berkarya sehingga
dapat memenuhi kebutuhan seluruh masyarakat untuk masa yang akan datang.
Mampukah mereka menyajikan karya-karya yang bermutu sehingga dapat sesuai
dengan selera serta gejolak seni masyarakat. Untuk itu diperlukan ketrampilan
berolah seni, yang harus pula diikuti dengan ketrampilan mengelola (manajemen)
di bidang penyelenggaraan seni.
5. Seni sebagai Sarana Hiburan
Menusia selalu diliputi
kebutuhan-kebutuhan hidup. Kebutuhan itu dapat dibedakan atas kebutuhan yang
bersifat jasmaniah (material) dan kebutuhan yang bersipat rohaniah (idial).
Kebutuhan jasmaniah yang pokok (primer) yaitu makanan (pangan), pakaian
(sandang) dan perumahan (papan). Sedangkan kebutuhan jasmaniah yang sedua
(sekunder) adalah segala sesuatu yang dapat membuat hidup ini lebih nikmat
(senang). Adapun kebutuhan rohaniah, misalnya menuntut ilmu, hiburan,
penghargaan dan sebagainya.
Ada pula orang yang
mengatakan bahwa kebutuhan primer (pokok) manusia itu adalah keselamatan.
Segala keperluan bertujuan agar hidupnya selamat, tidak mati. Jadi misalnya
agar tidak mati harus makan, seadanya asal makan. Baru sesudah selamat, kita
mencari kesenangan. Setelah dapat makan, pasti berusaha agar makanan itu lebih
enak, lebih nikmat, yang semula asal makan sekarang makan yang enak.
Makan yang enak tadi
merupakan kebutuhan kedua (sekunder). Dalam rangka memenuhi kebutuhan sekunder
inilah seni memegang peranan utama. Atau dapat dikatakan seni adalah untuk
memenuhi kebutuhan kedua dari manusia, misalnya kebutuhan primer adalah makan,
lahirlah kebutuhan sekunder yaitu seni makanan. Jika kebutuhan primer adalah
pakaian, kebutuhan sekunder melahirkan seni berpakaian (model). Dan jika
kebutuhan primer adalah tempat berteduh, kebutuhan sekunder melahirkan seni
bangunan (arsitektur). Jika kebutuhan primer adalah hidup, maka kebutuhan
sekunder adalah hiburan dan melahirkan seni pertunjukan. Untuk memenuhi
kebutuhan terhadap kesenangan inilah seni merupakan kebutuhan pokoknya atau
apabila dibalik, seni itu berfungsi untuk memenuhi kebutuhan manusia akan
kesenangan atau kenikmatan.
Dalam mencari hiburan
untuk memenuhi seleranya akan kesenangan itu, manusia menemukan berbagai
kemungkinan. Ada yang mencari hiburan dengan hiburan yang tidak sehat dan ada
pula yang mencari hiburan yang sehat. Hiburan yang tidak sehat misalnya dengan
bermain judi, minum-minuman keras dan sebagainya yang semuanya berakibat buruk
atau merusak kesehatan dan kehidupannya. Sedangkan hiburan yang sehat,
disamping dapat menyenangkan hidupnya berakibat pula membawa peningkatan
kepribadian dan kehalusan jiwanya, misalnya olah raga, pekerjaan tangan,
memelihara dan mengumpulkan sesuatu, dan sebagainya.
Kegiatan kesenian yang
digunakan sebagai hiburan disebut hobby
(kesenangan). Orang akan merasakan puas, baik selama melakukan kegiatan itu
maupun sewaktu malihat hasil karyanya pribadinya. Oleh karena itu dalam
kegiatan semacam ini, mutu hasil karya bukanlah merupakan tujuan utama.
6. Seni sebagai Alat Pendidikan
Banyak para ahli
pendidikan yang berpendapat bahwa seni itu dapat dipakai sebagai alat untuk
mendidik, antara lain Ki Hajar Dewantara dangan Taman Siswa-nya. Semenjak
berdiri hingga sekarang menggunakan seni sebagai salah satu alat pendidikan.
7. Seni sebagai Fungsi Kesehatan
Seni sebagai fungsi
untuk kesehatan, seperti pengobatan penderita gangguan physic ataupun medis
distimulasi melalui terapi musik (disesuaikan dengan latar belakang pasien).
terbukti musik telah terbukti mampu digunakan untuk menyembuhkan penyandang
autisme, gangguan psikologis trauma pada suatu kejadian dsb. pada tahun 1999
Siegel menyatakan bahwa musik klasik menghasilkan gelombang alfa yang
menenangkan dapat merangsang sistem limbic jarikan neuron otak dan gamelan
menurut Gregorian dapat mempertajam pikiran.
BAB V
MANFAAT SENI DI TINGKAT SMA
Dalam konsepsi pendidikan,
secara teoritik gambaran tentang manusia Indonesia telah tertuang secara jelas
dalam rumusan tujuan pendidikan Nasional Indonesia yakni manusia seutuhnya.
Pendidikan seni dalam dunia pendidikan memiliki keterkaitan dengan paham
progresif yang mementingkan kebebasan, keaktifan dan kreatifitas, sebab
karakteristik kegiatan seni tidak lepas dari sifat tersebut. Sehingga melalui
pendidikan seni diharapkan dapat melahirkan generasi yang kreatif, memiliki
akal dan kehalusan budi dalam mengantisipasi perubahan yang terjadi di
masyarakat.
Apabila dicermati,
seni memiliki dua aspek yang berguna bagi manusia yakni aspek produk dan aspek
prosesnya. Pertama produk atau karya seni bermanfaat bagi peningkatan kualitas
hidup manusia karena dengan menghayati karya seni seseorang dapat memahami kemungkinan
cara baru dalam berfikir, merasakan dan membayangkan, dengan demikian karya
seni memiliki banyak informasi tentang kehidupan. Manfaat seni yang kedua,
yakni proses berkarya seni. Di dalam proses kegiatan berkesenian terjadi
beberapa aktivitas fisik dan psikologis yang dapat merangsang potensi-potensi
pada diri manusia untuk berkembang baik pertumbuhan fisik maupun mentalnya.
Oleh sebab itu seni berperan dalam pendidikan guna mencapai tujuan sesuai
dengan karakter dan potensi yang dimiliki oleh seni.
Tujuan pendidikan
pendidikan seni terdiri dari apresiai seni, wawasan seni, kritik seni dan
kegiatan produktif. Di Indonesia tujuan pendidikan seni khususnya pendidikan
seni di SMA adalah :
1.
Mengembangkan kepekaan
rasa
2.
Mengembangkan
kreativitas
3.
Mengembangkan cita rasa
estetis
4.
Mengembangkan etika
5.
Mengembangkan kesadaran
sosial
6.
Mengembangkan kesadaran
kultural
7.
Mengembangkan rasa
cinta terhadap kebudayaan Indonesia.
Dampak utama pendidikan seni melalui
pembelajaran di sekolah adalah penyelenggaraan pendidikan seni harus
berkualitas. Pendidikan seni bukan sekedar kegiatan rutin, sekedar untuk
mengisi jam pelajaran yang tersedia. Siswa harus merasa bahwa dari
kegiatan-kegiatan seni di sekolah, ada hasil nyata yang dia perloleh, ada
peningakatan atau kemajuan yang siswa capai, dari tidak tahu menjadi tahu, dari
kurang senang menjadi senang, dari tidak terampil menjadi lebih terampil, dari
kurang bisa menata menjadi lebih bisa menata, dari kurang bisa membedakan
menjadi lebih bisa membedakan mana yang baik, dan mana yang buruk.
Tentunya dalam dunia pendidikan terutama
Sekolah Menengah Atas, seni mempunyai peran yang penting. Banyak hal yang dapat
diperoleh oleh siswa dengan belajar seni, yaitu sebagai berikut :
1.
Memberikan
fasilitas yang sebesar-besarnya kepada siswa untuk mengemukakan pendapatnya
(ekspresi bebas)
2.
Melatih
imajinasi para siswa, ini merupakan konsekuensi logis dalam kegiatan ekspresi
supaya dalam berekpresi seorang siswa mempunyai bayangan terlebih dahulu yaitu
dengan latihan imajinasi yang dapat berangkat dari pengamatan maupun hasil
rekapitulasi kejadian yang telah direkam oleh otak.
3. Memberikan pengalaman estetik dan mampu memberi umpan balik
penilaian (kritik dan saran) terhadap suatu karya seni sesuai dengan mediumnya.
4. Pembinaan sensitivitas serta rasa pada umumnya,
hasil yang diharapkan adalah terbinanya visi artistik dan fiksi imajinatif.
5. Mampu memberikan pembinaan ketermpilan yaitu
dengan membina kemampuan praktek berkarya seni kerajinan. Hal ini berguna untuk
mempersiapkan kemampuan terampil dan praktis sebagai bekal hidup di kemudian
hari.
6. Mengembangkan kemampuan intelektual,
imajinatif, ekspresi, kepekaan kreatif, keterampilan, dan mengapresiasi
terhadap hasil karya seni dan keterampilan dari berbagai wilayah Nusantara dan
mancanegara.
7. Siswa memiliki pengetahuan, pengalaman dan
kemauan keras berkarya dan berolah seni, serta kepekaan artistik sebagai dasar
berekspresi pada budaya bangsa. Tujuan tersebut pada dasarnya adalah menyiapkan
anak untuk berpengetahuan, bercakapan dan berkemampuan dalam tingkat dasar agar kelak mampu melanjutkan ke jenjang
pendidikan yang lebih tinggi.
8. Menumbuhkembangkan sikap profesional,
kooperatif, toleransi, dan kepemimpinan.
Selain itu, seni juga mempunyai peran penting terutama dalam
konstelasi kurikulum pendidikan, antara lain yaitu :
1. Seni sebagai Bahasa Visual
2. Seni membantu pertumbuhan mental
3. Seni membantu belajar bidang lain
BAB VI
KESIMPULAN
Pendidikan seni adalah suatu keharusan bagi siswa dalam
pemngembangan emosional, intelektual dan kepribadian. Pendidikan seni dapat
dipahami dari fakta bahwa seluruh sejarah manusia yang kita kenal saat ini,
telah disampaikan kepada kita melalui berbagai bentuk seni seperti sastra,
musik, seni visual, tari dan drama. Seni dapat membawa imajinasi untuk hidup
dan memberikan kehidupan bagi imajinasi.
Pendidikan seni juga berguna agar siswa dapat meningkatkan kemampuan
kreatif yakni kemampuan dalam hal banyaknya menghasilkan gagasan, melengkapi
dan mengkombinasikan hal-hal yang berbeda sehingga menjadi harmonis, melakukan
inovasi terhadap sesuatu yang telah ada dan menjadi baru, dan mengimajinasikan
atau mengkhayalkan hal-hal yang unik dan baru.
Pengembangan kecerdasan yang berupa linguistik
(bahasa), matematika, visual (spasial), kinestetik (perasaan), musikal,
interpersonal maupun intuisi. Kecerdasan ini akan dimuculkan oleh setiap mata
pelajaran, namun demikian mempunyai karakteristik tugas misalnya linguistik
mengembangkan keberanian tampil mengemukakan pendapat. Jiuka seorang anak tidak
berani tampil maka pengetahuannya pun relatif dan tidak berkembang, maka
kesemuanya harus dilatih agar berjalan beriringan.
DAFTAR PUSTAKA
No comments:
Post a Comment